Follow Us Email Facebook Google LinkedIn Twitter

Pengevaluasian Layanan Khusus Akselerasi Berbasis Sekolah

Jum'at, 12/12/2014 09:39:58

53clcc_bojonegoro-edit.JPG

Pengertian Akselerasi

Secara konseptual pengertian acceleration suatu kemajuan yang diperoleh dalam program pengajaran, pada waktu yang lebih cepat atau usia yang lebih muda daripada yang konvensional. Pengertian akselerasi dibedakan menjadi dua menurut modelnya antara lain:

  1. Sebagai Model Pelayanan, siswa meloncat kelas dan mengikuti pelajaran tertentu pada kelas di atasnya
  2. Sebagai Model Kurikulum, akselerasi akan membuat anak berbakat menguasai banyak isi pelajaran dalam waktu yang sedikit. Anak-anak ini dapat menguasai bahan ajar secara cepat dan merasa bahagia atas prestasi yang dicapainya, di samping segi ekonomis.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia disebutkan bahwa akselerasi adalah proses mempercepat, peningkatan kecepatan, percepatan, laju perubahan kecepatan. Program akselerasi atau program percepatan belajar merupakan salah satu bentuk layanan bagi anak berbakat akademik. Program percepatan belajar adalah salah satu program layanan pendiikan khusus bagi peserta didik yang oleh guru telah diidentifikasi memiliki kemampuan intelektual umum pada taraf cerdas, memiliki kreativitas dari ketertarikan terhadap tugas di atas rata-rata, untuk dapat menyelesaikan program pendidikan sesuai dengan kecepatan belajar mereka.

Tujuan Program Akselerasi

Tujuan penyelenggaraan program akselerasi di Indonesia menurut Hawadi, (2004:21), dibagi menjadi 2 yaitu tujuan umum dan khusus.

Tujuan umum:Memberikan pelayanan terhadap siswa yang memilki karakteristik khusus dari aspek kognitif dan afektifnya, Memenuhi hak asasinya selaku menjadi siswa sesuai dengan kebutuhan pendidikan dirinya, Memenuhi minat intelektual dan perspektif masa depan siswa,  Menyiapkan siswa menjadi pemimpin masa depan.

Tujuan Khusus: Menghargai siswa yang memilki kemampuan dan kecerdasan luar biasa untuk dapat menyelesaikan pendidikan lebih cepat, Memacu kualitas/mutu siswa dalam meningkatkan kecerdasan spiritual, intelektual, dan emosional secara berimbang, Meningkatkan efektivitas dan efisiensi proses pembelajaran peserta didik, Memberikan layanan pendidikan kepada siswa akselerasi untuk mewujudkan bakat dan kemampuannya secara optimal, Mengembangkan kemampuan berpikir dan bernalar siswa secara lebih komprehensif dan optimal, Mengembangkan kreativitas siswa secara optimal.

Evaluasi Pembelajaran Kelas Akselerasi

            Evaluasi pembelajaran merupakan penetapan mengenai seberapa jauh senuah program mencapai sasaran atau target, evaluasi yang dilakukan untuk siswa pada program percepatan belajar pada dasarnya sama dengan yang dilakukan siswa kelas leguler, yaitu untuk mengukur kecapaian materi yang sejalan dengan prinsip belajar tuntas (Hawadi, 2004:95). Dalam program akselerasi penilaian atau pengevaluasian dilakukan secara terus-menerus dan berkelanjutan untuk memperoleh informasi tentang keberhasilan siswa.

            Ruang lingkup evaluasi terbagi menjadi tiga yakni : (a) evaluasi mengenai program pengajaran, (b) evaluasi proses pelaksanaan mengenai program pengajaran, dan (c) dan evaluasi hasil belajar. Evaluasi mengenai program pengajaran mencakup tiga hal, yaitu evaluasi terhadap tujuan pengajaran, evaluasi terhadap isi program pengajaran, dan evaluasi terhadap strategi mengajar.

            Lebih lanjut menurut Sudjiono (2005:31) mengemukakan evaluasi hasil belajar dapat dikatakan terlaksana dengan baik jika dalam pelaksanaannya selalu memegang tiga prinsip dasar, yakni:

  1. Prinsip keseluruhan

Prinsip ini menjelaskan bahwa evaluasi belajar tidak boleh dilakukan secara terpotong-potong, melainkan harus dilaksanakan secara menyeluruh pada aspek yang dapat menggambarkan perkembangan atau perubahan tingkah laku yang terjadi pada peserta didik sebagai makhluk hidup dan bukan benda mati. Dengan melakukan penilaian secara menyeluruh atau secara bulat seperti ini, maka akan diperoleh keterangan atau informasi yang lengkap mengenai keadaan dan perkembangan subjek didik yang sedang dijadikan sebagai sasaran evaluasi. Dalam prinsip ini juga harus meliputi tiga aspek, yaitu aspek pemahaman peserta didik terhadap materi pelajaran yang telah diberikan (aspek kognitif), aspek penghayatan (aspek afektif), maupun aspek pengalamannya (aspek psikomotorik).

  1. Prinsip kesinambungan

Melaksanakan evaluasi belajar dengan kesinambungan, teratur, terencana, dan terjadwal maka dimungkinkan bagi evaluator untuk memperoleh informasi yang dapat memberikan gambaran mengenai kemajuan atau perkembangan peserta didik, sejak awal mula mengikuti program pendidikan sampai pada saat mereka mengakhiri program pendidikan yang mereka tempuh.

  1. Prinsip objektivitas

Prinsip objektivitas ini mengandung makna bahwa evaluasi hasil belajar dapat dinyatakan sebagai evaluasi yang baik apabila dapat terlepas dari faktor-faktor yang sifatnya subjektif.

 

Penilaian yang dilakukan pada kelas akselerasi sama halnya pada kelas reguler. Sistem evaluasi yang digunakan pada kelas akselerasi meliputi: ulangan harian, ulangan umum, dan ujian akhir nasional (UAN). Ulangan harian dalam satu semester minimal sebanyak 2 kali. Bentuk soal ulangan harian dapat berupa soal uraian dan pilihan ganda.

Ulangan umum dilaksanakan setelah berakhirnya pemberian sekelompok program yang lebih besar. Ulangan umum diberikan lebih cepat dibandingkan program-program kelas reguler, sesuai dengan kalender pendidikan program kelas percepatan belajar. Soal ulangan dibuat oleh guru bidang studi dengan kisi-kisi dan materi-materi yang esensial. Untuk membandingkan kecepatan antara siswa akselerasi dengan siswa reguler dapat dilakukan dengan menyertakan siswa akselerasi dalam ulangan umum bersama dengan siswa reguler.

Ujian akhir nasional (UAN) diikuti oleh siswa pada tahun ke lima untuk sekolah dasar (SD), tahun kedua untuk sekolah menengah pertama (SMP), dan sekolah menengah atas (SMA). Pemateri harus benar-benar menguji apa yang termasuk dalam tujuan pembelajaran. Penilaian bukan hanya dari segi kognitif, melainkan dari semua aspek. Faktor lain yang terpenting dari sebuah penilaian adalah membiasakan siswa untuk selalu menialai dirinya. Untuk memudahkan penilaian belajar, maka sebaiknya dalam satu jumlah kelas siswa jangan lebih dari 20 siswa (Hawadi, 2004:116). Penentuan standar baku kelulusannya siswa akselerasi sama dengan siswa reguler, karena evaluasi akhirnya sama yaitu dengan menhikuti Ujian Akhir Nasional yang diadakan oleh Depdiknas Pusat.

Menurut Soetopo (1991:5) tujuan dari evaluasi secara keseluruhan untuk melihat perubahan – perubahan dan perbaikan – perbaikan di bidang:

1)      Pertumbuhan dan perkembangan siswa dalam mencapai tujuan;

2)      Perbaikan dibidang kurikulum;

3)      Perbaikan praktik mengajar;

4)      Perbaikan kualitas dan pemberdayagunaan materi pengajaran dan alat bantu mengajar;

5)      Perkembangan profesional dan personal guru secara umum; dan

6)      Perbaikan hubungan sekolah dengan masyarakat.

Setelah mengetahui pengertian, tujuan, dari evaluasi ada beberapa langkah yang akan ditempuh dalam mengevaluasi pembelajaran kelas akselerasi, yaitu:

  1. Penialain terhadap keberhasilan belajar siswa

Menurut Indrakusuma (1993:10) dalam pelaksanaan pendidikan, penilaian pendidikan merupakan suatu unsur yang penting untuk mengetahui keberhasilan guru maupun kepala sekolah. Bagi guru, penilaian ini akan digunakan untuk mengetahui apakah peserta didiknya mampu menguasai materi yang diberikan oleh guru. Sedangkan penilaian bagi kepala sekolah digunakan untuk mengetahui apakah rencana pendidikan sudah dilaksanakan dengan baik atau belum.

Dapat disimpulkan bahwa penilaian yang dilakukan pada siswa pada program percepatan belajar pada dasarnya sama dengan yang dilakukan pada kelas reguler. Dari pelaksanaan evaluasi tersebut meiliki fungsi utama antara lain: (1) mengukur kemajuan dan perkembangan peserta didik setelah melakukan kegiatan belajar mengajar selama jangka waktu tertentu, (2) untuk mengukur sampai dimana keberhasilan sistem pembelajaran yang digunakan, dan (3) sebgaia bahan pertimbangan dalam rangka melakukan perbaikan proses belajaar mengajar.

Menurut Soetopo (1991:100) teknik evaluasi dapat dibagi menjadi 2, yaitu teknik tes dan teknik non tes. Peserta didik adalah salah satu aspek yang terpenting dalam pelaksanaan evaluasi kelas akselerasi, karena siswa merupakan objek pembelajaran dan salah satu kunci pendukung dari program kelas akselerasi.

  1. Penilaian terhadap keberhasilan mengajar guru

Penilaian atau evaluasi terhadap keberhasilan guru merupakan usaha yang sistematis untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam pengajaran, tujuan dari penialain yakni:

1)      Menarik perhatian guru pada pengembangan profesinya;

2)      Memberi kesempatan pada guru untuk berkembang maksimal secara kontinyu;

3)      Membantu guru bekerjasama secara horizontal dan vertikal;

4)      Membantu guru dalam usaha self correction dan self critic.

Pelaksanaan penilaian ini dapat membantu guru dalam mengembangkan keterampilannya dalam mengajar, dan guru dapat mengetahui seberapa kemempuan mengajar guru dalam mendukung dan menyukseskan program akselerasi.

Menurut Soetopo (1991:70), aspek-aspek yang dinilai dalam evaluasi keberhasilan guru yaitu:

Aspek personal guru, meliputi: penampilan sehari-hari, cara berbicara, keseimbangan emosi, keramahtamahan, (2) aspek profesional guru, meliputi: perencanaan mengajar, pada saat berlangsungnya proses belajar mengajar, (3) aspek sosial meliputi: bagaimana cara guru dapat bekerja sama dengan lingkungan sekitarnya baik secara horizontal maupun vertikal.

     Dalam melaksanakan proses belajar-mengajar kemampuan guru sangat diperlukan. Maka untuk mencapai keberhasilan dalam mengajar guru harusmemiliki kemampuan dasar dalam melaksanakan tugasnya. Kemampuan dasar guru tersebut salah satunya adalah kemampuan pribadi dari guru itu sendiri. Kehadiran guru dalam proses belajar-mengajar sangat penting dan tidak bisa tergantikan oleh media pembelajaran lain.

Daftar Rujukan

Hawadi, R.A. 2004. Akselerasi: A-2. Informasi Program Percepatan Belajar. Jakarta : Grasindo.

Indrakusuma, A.D. 1993. Evaluasi Pendidikan. Malang : IKIP Malang.

Sudjiono, A. 2005. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Raja Grafindo Persada.

  1. Rancangan Pembelajaran Teori dan Praktik. Malang : Elang Mas.

Soetopo, H. 1991. Evaluasi Program Supervisi Pendidikan jilid 1 dan II. Malang : IKIP Malang

 

Diana Puspita Hadi AP FIP UM

 

Posting oleh diana puspita hadi 10 tahun yang lalu - Dibaca 77726 kali

 
Tag : #definisi mbs # sejarah mbs # arti mbs

Berikan Komentar Anda

Artikel Pilihan
Bacaan Lainnya
Senin, 08/03/2021 10:49:35
Digitalisasi Percepat Transformasi Layanan Pendidikan

JAKARTA - Sejak pandemi melanda, sekolah-sekolah diliburkan dan kegiatan belajar mengajar dilakukan dari rumah....

Selasa, 02/03/2021 09:57:29
KESIAPAN MENGHADAPI PERUBAHAN PADA GURU SEKOLAH DASAR TERHADAP JENIS BUDAYA DAN DUKUNGAN ORGANISASI

    Abstract: The study investigates the relation of the readiness for change of an elementary school...

7 Pilar MBS
MBS portal
Tujuh Pilar Manajemen Berbasis Sekolah
  Tujuh pilar MBS yaitu kurikulum dan pembelajaran, peserta didik pendidik dan tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pembiayaan, hubungan sekolah dan masyarakat, dan budaya dan lingkungan sekolah. Manajemen kurikulum dan pembelajaran berbasis sekolah adalah pengaturan kurikulum dan...
Informasi Terbaru
Modul dan Pedoman
Video MBS
Modul MBS
Paket Pelatihan 3
Paket Pelatihan 3
11 tahun yang lalu - dibaca 138138 kali
Paket Pelatihan 2
Paket Pelatihan 2
11 tahun yang lalu - dibaca 110386 kali
Paket Pelatihan 1
Paket Pelatihan 1
11 tahun yang lalu - dibaca 154959 kali
Berbagi Pengalaman Praktik yang Baik
Berbagi Pengalaman Praktik yang Baik
11 tahun yang lalu - dibaca 115137 kali
MODUL 6 UNIT 3
MODUL 6 UNIT 3
9 tahun yang lalu - dibaca 120477 kali
Modul Pelatihan 6: Praktik Yang Baik
Modul Pelatihan 6: Praktik Yang Baik
9 tahun yang lalu - dibaca 134768 kali
Panduan Lokakarya Bagi Fasilitator Renstra
Panduan Lokakarya Bagi Fasilitator...
11 tahun yang lalu - dibaca 114976 kali
Praktik Yang Baik: Modul Keuangan Pendidikan
Praktik Yang Baik: Modul Keuangan...
11 tahun yang lalu - dibaca 92427 kali
Info MBS
3 Inspirasi Manajemen Berbasis Sekolah...
4 tahun yang lalu - dibaca 27804 kali
Melihat Kendala Terberat Saat Membuka Kembali Sekolah di Masa Pandemi
Melihat Kendala Terberat Saat Membuka...
4 tahun yang lalu - dibaca 28728 kali
Kemendikbud: Belajar dari Rumah Tidak Harus Terbebani Target Kurikulum
Kemendikbud: Belajar dari Rumah Tidak...
4 tahun yang lalu - dibaca 48166 kali
Nasib Pelajar di Tengah Pandemi 
Nasib Pelajar di Tengah Pandemi 
4 tahun yang lalu - dibaca 54138 kali
Survei Kemendikbud: Peran Orangtua Penting dalam Pelaksanaan Belajar Dari Rumah
Survei Kemendikbud: Peran Orangtua...
4 tahun yang lalu - dibaca 69389 kali
Hadapi Pandemi Covid-19, Kemendikbud Sederhanakan Kurikulum
Hadapi Pandemi Covid-19, Kemendikbud...
4 tahun yang lalu - dibaca 43662 kali
Kemendikbud: Tahun Ajaran Baru Bukan...
4 tahun yang lalu - dibaca 42449 kali
New Normal di Dunia Pendidikan : PGRI Usul Kurikulum Sekolah Era Pandemi Covid-19
New Normal di Dunia Pendidikan : PGRI...
4 tahun yang lalu - dibaca 61618 kali
Follow Us :
Get it on Google Play

©2013-2024 Manajemen Berbasis Sekolah
MUsage: 3.51 Mb - Loading : 13.66427 seconds