Membuat Program Kerja Sekolah Yang Baik
Jum'at, 28/08/2015 08:46:40

Program kerja sekolah sering dikaikan dengan perencanaan kegiatan, sebab program kerja merupakan serangkaian perencanaan kegiatan. Perencanaan adalah suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan yang tepat, melalui urutan pilihan, dengan memperhitungkan sumber daya yang tersedia. Program adalah instrumen kebijakan yang berisi satu atau lebih kegiatan yang dilaksanakan oleh organisasi untuk mencapai sasaran dan tujuan serta memperoleh alokasi anggaran, atau kegiatan masyarakat yang dikoordinasikan.
Berdasarkan pengertian di atas, program kerja sekolah adalah sekumpulan rencana kerja sekolah yang berisi satu atau lebih kegiatan yang dilaksanakan oleh sekolah untuk mencapai sasaran dan tujuan serta memperoleh alokasi anggaran, atau kegiatan masyarakat yang dikoordinasikan sekolah. Program sekolah tersebut diadakan untuk: mendukung koordinasi antarwarga sekolah; menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan sinergi antarwarga sekolah; menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, dan pengawasan kegiatan sekolah; mengoptimalkan partisipasi warga sekolah dan masyarakat; dan menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara efisien dan efektif.
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun 2007 Tanggal 23 Mei 2007 mengenai Standar Pengelolaan Pendidikan oleh Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, sekolah harus membuat visi sekolah, merumuskan, dan menetapkan visi serta mengembangkannya. Cita-cita yang diharapkan dicapai di masa yang akan datang oleh seluruh personil satuan pendidikan. Visi merupakan cita-cita masa depan yang ada dipemikiran para warga sekolah. Visi juga merupakan representasi dari dari keyakinan mengenai bagaimanakah seharusnya pendidikan pada satuan pendidikan di masa depan.
Formula visi yang baik biasanya ditandai dengan kalimat atau kata-kata yang ringkas, sebaiknya kurang dari sepuluh kata, menarik perhatian dan mudah diingat, memberi inspirasi dan memberikan tantangan bagi prestasi di masa datang, dapat dipercaya dan konsisten dengan nilai strategis serta misi, berfungsi sebagai titik temu dengan stakeholder yang penting, dengan jelas menyatakan esensi seperti apa seharusnya pendidikan di lembaga, dan memungkinkan fleksibelitas dan kreativitas dalam pelaksanaannya.
Selain formula di atas, untuk merumuskan visi terdapat juga kriteria yang dapat digunakan dalam menyusun visi sekolah, yaitu: dapat dibayangkan oleh warga sekolah, memiliki nilai yang memang diinginkan oleh warga sekolah, memungkinkan untuk dicapai, terfokus pada permasalahan utama, berwawasan jangka panjang dan tidak mengabaikan perkembangan jaman; dan dapat dikomunikasikan, dimengerti, dan dijalankan oleh seluruh warga sekolah.
Keberadaan visi sekolah yaitu untuk: (1) dijadikan sebagai cita-cita bersama warga sekolah dan segenap pihak yang berkepentingan pada masa yang akan datang; (2) mampu memberikan inspirasi, motivasi, dan kekuatan pada warga sekolah dan segenap pihak yang berkepentingan; (3) dirumuskan berdasar masukan dari berbagai warga sekolah dan pihak-pihak yang berkepentingan, selaras dengan visi institusi di atasnya serta visi pendidikan nasional; (4) diputuskan oleh rapat dewan pendidik yang dipimpin oleh kepala sekolah dengan memperhatikan masukan komite sekolah; (5) disosialisasikan kepada warga sekolah dan segenap pihak yang berkepentingan; (6) ditinjau dan dirumuskan kembali secara berkala sesuai dengan perkembangan dan tantangan di masyarakat.
Selain visi di atas, sekolah juga merumuskan dan menetapkan misi serta mengembangkannya. Misi dirancang untuk memberikan tuntunan yang kuat dalam pengambilan keputusan manejemen sekolah.Misi merupakan adaptasi ringkas dari sebagian visi yang telah dirumuskan melalui kalimat yang lebih operasional. Biasanya pernyataan misi lebih komprehensif dan mencakup hal-hal sebagai berikut: konsep lembaga, sifat layanan, alasan keberadaan lembaga, pihak-pihak yang dilayani, dan prinsip dan nilai yang akan menjadi pegangan pada saat menjalankan kegiatan.
Suatu pernyataan misi yang baik merupakan bagian penting untuk dapat membuat, melaksanakan, dan mengevaluasi strategi. Mengembangkan dan mengkomunikasikan pernyataan misi yang baik merupakan salah satu tahapan yang terpenting dalam manajemen pendidikan. Misi yang baik menfokuskan kepada kebutuhan pengguna dan kegunaan dari pada sebuah produk (lulusan). Jika fokus misi terlalu sempit hanya pada produk (lulusan), maka suatu saat sekolah akan mengalami kesulitan manakala lulusan sudah tidak disenangi pengguna.
Kriteria misi yang baik dapat menjawab salah satu atau lebih karakteristik berikut ini: pengguna layanan sekolah. siapakah peserta didik?; lulusan (produk) sekolah. kompetensi apa yang bisa diandalkan?; lapangan kerja setelah lulus sekolah. di mana satuan pendidikan dapat bersaing?; teknologi dalam sistem persekolahan. teknologi apa yang digunakan?; komitmen terhadap perkembangan dan stabilitas. komitmen apa yang dianut untuk pencapaian tujuan sekolah?; konsep sekolah. apa yang menjadi kekuatan dan keunggulan sekolah?; komitmen terhadap image masyarakat. apa yang menjadi persepsi masyarakat terhadap sekolah?; dan komitmen terhadap pendidik dan tenaga kependidikan. bagaimana perlakuan sekolah terhadap pendidik dan tenaga kependidikan?
Keberadaan misi memiliki fungsi yang penting untuk sekolah untuk sebagai panduan atau pedoman untuk mencapai tujuannya. Fungai misi sekolah yaitu: memberikan arah dalam mewujudkan visi sekolah sesuai dengan tujuan pendidikan nasional; merupakan tujuan yang akan dicapai dalam kurun waktu tertentu; (3) menjadi dasar program pokok sekolah; menekankan pada kualitas layanan peserta didik dan mutu lulusan yang diharapkan oleh sekolah; memuat pernyataan umum dan khusus yang berkaitan dengan program sekolah; memberikan keluwesan dan ruang gerak pengembangan kegiatan satuan-satuan unit sekolah yang terlibat; dirumuskan berdasarkan masukan dari segenap pihak yang berkepentingan termasuk komite sekolah dan diputuskan oleh rapat dewan pendidik yang dipimpin oleh kepala sekolah;disosialisasikan kepada warga sekolah dan segenap pihak yang berkepentingan; dan ditinjau dan dirumuskan kembali secara berkala sesuai dengan perkembangan dan tantangan di masyarakat.
Sesudah menentukan visi dan misi di atas, selanjutnya disusun tujuan sekolah. Tujuan sekolah merupakan hasil dari usaha sekolah merumuskan dan menetapkan apa yang akan dicapai serta mengembangkannya. Sekolah membuat tujuan dimaksudkan untuk membantu untuk lebih memfokuskan usaha pecapaian visi dan misi, membantu mencegah terjadinya konflik dalam manajemen sekolah, memberikan dasar bagi pengalokasian sumber daya sekolah, menetapkan kerangka tanggungjawab dalam manajemen sekolah, dan sebagai dasar bagi pengembangan tujuan sekolah.
Tujuan sekolah berisi antara lain: (1) menggambarkan tingkat kualitas yang perlu dicapai dalam jangka menengah (empat tahunan); (2) mengacu pada visi, misi, dan tujuan pendidikan nasional serta relevan dengan kebutuhan masyarakat; (3) mengacu pada standar kompetensi lulusan yang sudah ditetapkan oleh sekolah dan pemerintah; (4) mengakomodasi masukan dari berbagai pihak yang berkepentingan termasuk komite sekolah dan diputuskan oleh rapat dewan pendidik yang dipimpin oleh kepala sekolah ; dan (5) disosialisasikan kepada warga sekolah dan segenap pihak yang berkepentingan.
Untuk melakukan penyusunan visi, misi, dan tujuan sekolah dapat melalui langkah-langah berikut ini: (1) Kepala sekolah membuat tim/panitia penyusunan visi, misi, dan tujuan sekolah; (2) Tim/panitia membuat draf visi, misi, dan tujuan sekolah; (3) Diadakan lokakarya mengenai visi, misi, dan tujuan sekolah , biasanya lokakarya disatukan dengan pembahasan kurikulum; (4) lokakarya melibatkan unsur-unsur dari pengelola sekolah, guru, tenaga kependidikan, alumni, pakar/ahli pendidikan, praktisi pendidikan, dan dinas pendidikan; (5) visi, misi, dan tujuan sekolah dijadikan landasan dalam menyusun program sekolah; (6) hasil lokakarya kemudian dilakukan penyuntingan oleh tim/penitia penyusunan; (7) pencetakan dan penerbitan visi, misi, dan tujuan sekolah; dan (8) pencetakan profil sekolah yang didalamnya memuat visi, misi, dan tujuan sekolah dan disitribusikan kepada warga sekolah.
Setelah sekolah memiliki visi, misi, dan tujuan sekolah, tugas selanjutnya yaitu membuat rencana kerja. Rencana kerja terdiri dari: rencana kerja jangka menengah yang menggambarkan tujuan yang akan dicapai dalam kurun waktu empat tahun yang berkaitan dengan mutu lulusan yang ingin dicapai dan perbaikan komponen yang mendukung peningkatan mutu lulusan; dan rencana kerja tahunan yang dinyatakan dalam Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKA-S/M) dilaksanakan berdasarkan rencana jangka menengah.
Ketentuan rencana kerja jangka menengah dan tahunan sekolah yaitu: (1) disetujui rapat dewan pendidik setelah memperhatikan pertimbangan dari komite sekolah dan disahkan berlakunya oleh dinas pendidikan kabupaten/kota. Pada sekolah swasta rencana kerja ini disahkan berlakunya oleh penyelenggara sekolah; dan (2) dituangkan dalam dokumen yang mudah dibaca oleh pihak-pihak yang terkait.
Rencana kerja empat tahun dan tahunan disesuaikan dengan persetujuan rapat dewan pendidik dan pertimbangan komite sekolah. Rencana kerja tahunan dijadikan dasar pengelolaan sekolah yang ditunjukkan dengan kemandirian, kemitraan, partisipasi, keterbukaan, dan akuntabilitas. Rencana kerja ini merupakan salah satu alat manajemen pendidikan yang bertujuan membantu sekolah membuat rencana masa depan. Rencana kerja dapat dilihat sebagai formulasi secara menyeluruh atau peta jalan yang menjelaskan bagaimana usaha-usaha dilakukan sekolah untuk mencapai tujuan melalui penerapan strategi-strategi yang dipilih sekolah.
Komponen dalam rencana kerja sekolah meliputi sumber daya yang berada di dalam manajemen pendidikan. Rencana kerja tahunan tersebut memuat ketentuan yang jelas mengenai: kurikulum dan kegiatan pembelajaran; kesiswaan; pendidik dan tenaga kependidikan serta pengembangannya; sarana dan prasarana; keuangan dan pembiayaan; peranserta masyarakat; budaya dan lingkungan sekolah; ; dan rencana-rencana kerja lain yang mengarah kepada peningkatan dan pengembangan mutu.Posting oleh Teguh Triwiyanto 9 tahun yang lalu - Dibaca 110493 kali
Tag :
#program kerja sekolah # rkas # cara membuat program kerja sekolah
Berikan Komentar Anda
Artikel Pilihan
Bacaan Lainnya
Artikel
Senin, 15/02/2021 15:16:57PROFIL KARAKTER SEMANGAT KEBANGSAAN PADA SEKOLAH DASAR UMUM DAN KEAGAMAAN
Abstract: Students are currently experiencing a character crisis which is concerning. Cultivating the character value...
Artikel
Rabu, 03/02/2021 08:59:00PENINGKATAN PARTISIPASI ORANGTUA PESERTA DIDIK BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI
Abstract: This study aims to describe (1) the Go Application management process. (2) parental understanding in using...
7 Pilar MBS
Pilar
a. Konsep DasarManajemen peserta didik berbasis sekolah adalah pengaturan peserta didik yang meliputi kegiatan merencanakan, mengorganisasikan, melaksanakan, dan mengevaluasi program kegiatan peserta didik di sekolah, dengan berpedoman pada prinsip-prinsip implementasi manajemen berbasis...
Informasi Terbaru
Penelitian

Penelitian
Manajemen Berbasis Sekolah dalam Kerangka Penguatan Otonomi Sekolah
A n s a r
Universitas Negeri Gorontalo
Abstrac: School Based Management (SBM) is a gift of freedom (autonomy) to the school to take care of everything related to the operation of the school in order to achieve goals...
Modul dan Pedoman

Seperti Ini Peran Orangtua Dampingi BDR Saat...
Senin, 02/11/2020 09:59:04
Mengembangkan Kompetensi Kepala Sekolah di Masa...
Jum'at, 23/10/2020 17:22:51
ANALISIS DAMPAK ANJURAN PEMERINTAH TERHADAP...
Senin, 12/10/2020 10:45:00
3 Inspirasi Manajemen Berbasis Sekolah dari SMPN...
Selasa, 06/10/2020 12:05:40

Kebijakan Pendidikan Saat Pandemi Tak Sentuh...
Senin, 28/09/2020 10:59:45

Pandemi Covid-19 akan Mempengaruhi Pengelolaan...
Selasa, 15/09/2020 12:04:32
Peran Kepala Sekolah di Saat Pandemi Covid-19
Senin, 07/09/2020 09:20:17

Melihat Kendala Terberat Saat Membuka Kembali...
Selasa, 01/09/2020 12:05:14
Fokus Hari Ini
Tags
Berita Pilihan

Seperti Ini Peran Orangtua Dampingi BDR Saat...
Senin, 02/11/2020 09:59:04
Mengembangkan Kompetensi Kepala Sekolah di Masa...
Jum'at, 23/10/2020 17:22:51
ANALISIS DAMPAK ANJURAN PEMERINTAH TERHADAP...
Senin, 12/10/2020 10:45:00
3 Inspirasi Manajemen Berbasis Sekolah dari SMPN...
Selasa, 06/10/2020 12:05:40

Kebijakan Pendidikan Saat Pandemi Tak Sentuh...
Senin, 28/09/2020 10:59:45

Pandemi Covid-19 akan Mempengaruhi Pengelolaan...
Selasa, 15/09/2020 12:04:32
Peran Kepala Sekolah di Saat Pandemi Covid-19
Senin, 07/09/2020 09:20:17

Melihat Kendala Terberat Saat Membuka Kembali...
Selasa, 01/09/2020 12:05:14
Terpopuler
Modul MBS

Modul Pelatihan Praktik Yang Baik Kelas...
9 tahun yang lalu - dibaca 126072 kali

Contoh Sukses Pelaksanaan MBS
11 tahun yang lalu - dibaca 97348 kali

Panduan Advokasi dan Lokakarya...
11 tahun yang lalu - dibaca 66979 kali

Paket Pelatihan Lanjutan untuk Sekolah...
11 tahun yang lalu - dibaca 53216 kali

Peran Serta Masyarakat Dalam Pendidikan
9 tahun yang lalu - dibaca 97848 kali

Panduan Pembelajaran Kelas Rangkap
9 tahun yang lalu - dibaca 102723 kali

Asyik Belajar dengan PAKEM : Kelas Awal
11 tahun yang lalu - dibaca 85867 kali

Asyik Belajar dengan PAKEM : IPS
11 tahun yang lalu - dibaca 104136 kali
Info MBS
3 Inspirasi Manajemen Berbasis Sekolah...
5 tahun yang lalu - dibaca 43467 kali
Mendikbud Tetapkan Empat Pokok...
5 tahun yang lalu - dibaca 51355 kali
PPDB 2019 SMP Sistem Zonasi, Nilai USBN...
6 tahun yang lalu - dibaca 61495 kali
Penghapusan Ujian Nasional Tak Otomatis...
6 tahun yang lalu - dibaca 43398 kali

Tahun Ini, 3.725 SMA/SMK se-Jatim Bebas...
6 tahun yang lalu - dibaca 61094 kali

APBN 2019, Anggaran Pendidikan Rp 492...
6 tahun yang lalu - dibaca 41060 kali

Asah Bakat Sejak Dini, Anak Tumbuh Jadi...
6 tahun yang lalu - dibaca 38155 kali
"Bersiaplah... Pendaftaran SNMPTN...
7 tahun yang lalu - dibaca 124607 kali