Kepemimpinan Sekolah Efektif
Minggu, 15/08/2015 09:04:30

Kepemimpinan yang efektif menurut Siagian (1982) adalah kepemimpinan yang mampu menumbuhkan, memelihara, dan mengembangkan usaha dan iklim yang kooperatif dalam kehidupan organisasional, dan yang tercermin dalam kecekatannya mengambil keputusan. Artinya, pemimpin harus mampu menerobos lack of urgency dan lack of momentum. Pendapat tersebut dipekuat oleh Maccoby dalam Duniabaca (2011) yang menyebut bahwa pemimpin harus seorang yang mampu menumbuhkan dan mengembangkan segala yang terbaik dalam diri para bawahannya. Pemimpin yang baik untuk masa kini adalah orang yang religius, dalam artian menerima kepercayaan etnis dan moral dari berbagai agama secara kumulatif, kendatipun ia sendiri mungkin menolak ketentuan gaib dan ide ketuhanan yang berlainan. Tead dalam Labels (2010) mengemukakan pendapatnya dimana kepemimpinan sebagai perpaduan perangai yang memungkinkan seseorang mampu mendorong pihak lain menyelesaikan tugasnya. Hemhill dan Coon (1995) menyebut bahwa kepemimpinan diartikan perilaku dari seorang individu yang memimpin aktifitas-aktifitas suatu kelompok ke suatu tujuan yang ingin dicapai bersama (shared goal).
Berdasarkan beberapa sumber tersebut, kesimpulan yang dapat diambil dari pengertian kepemimpinan atau kepemimpinan yang efektif adalah: (a) Kepemimpinan adalah kemampuan seseorang untuk menumbuhkan, memelihara, dan mengembangkan usaha dan iklim yang kooperatif dalam kehidupan organisasional.; (b) Kepemimpinan sebagai perpaduan perangai yang memungkinkan seseorang mampu mendorong pihak lain menyelesaikan tugasnya.; (c) Kemampuan pemimpin tercermin dalam kecekatannya mengambil keputusan; (c) Pemimpin harus seorang yang mampu menumbuhkan dan mengembangkan segala yang terbaik dalam diri para bawahannya; dan (d) Pemimpin yang baik adalah yang religius, menerima kepercayaan etnis dan moral dari berbagai agama secara kumulatif, kendatipun ia sendiri mungkin menolak ketentuan gaib dan ide ketuhanan yang berlainan.
Pandangan lain menyatakan bahwa kepemimpinan adalah cara interaksi dengan orang-orang lain yang merupakan suatu proses sosial yang mencakup tingkah laku pemimpin yang diangkat (Jenings dalam Suryana, 2010). Sejalan dengan pengertian tersebut, Mastuti (2009) berpendapat bahwa kepemimpinan juga sering dikenal sebagai kemampuan untuk memperoleh konsensus anggota organisasi untuk melakukan tugas manajemen agar tujuan organisasi tercapai. Begitu juga pendapat Gordon dalam Labels (2010) yang menyebut bahwa kepemimpinan dapat dikonsepsualisasikan sebagai suatu interaksi antara seseorang dengan suatu kelompok, tepatnya antara seorang dengan anggota-anggota kelompok. Setiap peserta di dalam interaksi memainkan peranan dan dengan cara-cara tertentu peranan itu harus dipilah-pilahkan dari suatu dengan yang lain. Dasar pemilihan merupakan soal pengaruh, dimana pemimpin mempengaruhi dan orang lain dipengaruhi.
Berdasarkan tiga sudut tinjauan pengertian kepemimpinan di atas dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan mengandung unsur-unsur pengertian sebagai berikut; (a) Kepemimpinan adalah cara interaksi dengan orang-orang lain yang merupakan suatu proses sosial; (b) Kepemimpinan yaitu kemampuan untuk memperoleh konsensus anggota organisasi; (c) Setiap anggota di dalam interaksi memainkan peranan; (d) Peranan angota harus dipilah-pilahkan dari suatu dengan yang lain; (e) Dasar pemilihan merupakan soal pengaruh, dimana pemimpin mempengaruhi dan orang lain dipengaruhi; dan (f) Pengaruh pemimpin digunakan sebagai alat mencapa tujuan organisasi.
Tinjauan lain tentang pengertian kepemimpinan dikemukakan oleh Pamudji dalam Labels (2010) dengan menterjemahkan beberapa kesimpulan pengertian kepemimpinan dari buku A Handbook of Leadership, dimana beliau kemukakan bahwa: (a) Leadership as a focus of group process (kepemimpinan sebagai titik pusat proses kelompok); (b) Leadership as personality and its effects (kepemimpinan sebagai kepribadian seseorang yang memiliki sejumlah perangai (traits) dan watak (character) yang memadai dari suatu kepribadian); (c) Leadership as the art of inducing compliance (kepemimpinan sebagai seni untuk menciptakan kesesuaian paham, kesepakatan); (d) Leadership as the exercise of its influence (kepemimpinan sebagai pelaksanaan pengaruh); (e) Leadership as act or behavior (kepemimpinan sebagai tindakan atau perilaku); (f) Leadership as a from of persuasion (kepemimpinan adalah bentuk persuasi); (g) Leadership as a power relation (kepemimpinan sebagai suatu hubungan kekuasaan/kekuatan); (h) Leadership is an instrumental of goal achievement (kepemimpinan adalah sarana pencapaian tujuan); (i) Leadership as an effect of interaction (kepemimpinan adalah suatu hasil dari interaksi); (j) Leadership as a deferentiated role (kepemimpinan adalah peranan yang dipilahkan); dan (k) Leadership as the initiation of structur (kepemimpinan sebagai awal dari pada struktur).
Kepemimpinan yang efektif menurut Siagian (1982) adalah kepemimpinan yang mampu menumbuhkan, memelihara, dan mengembangkan usaha dan iklim yang kooperatif dalam kehidupan organisasional, dan yang tercermin dalam kecekatannya mengambil keputusan. Artinya, pemimpin harus mampu menerobos lack of urgency dan lack of momentum. Pendapat tersebut dipekuat oleh Maccoby dalam Duniabaca (2011) yang menyebut bahwa pemimpin harus seorang yang mampu menumbuhkan dan mengembangkan segala yang terbaik dalam diri para bawahannya. Pemimpin yang baik untuk masa kini adalah orang yang religius, dalam artian menerima kepercayaan etnis dan moral dari berbagai agama secara kumulatif, kendatipun ia sendiri mungkin menolak ketentuan gaib dan ide ketuhanan yang berlainan. Tead dalam Labels (2010) mengemukakan pendapatnya dimana kepemimpinan sebagai perpaduan perangai yang memungkinkan seseorang mampu mendorong pihak lain menyelesaikan tugasnya. Hemhill dan Coon (1995) menyebut bahwa kepemimpinan diartikan perilaku dari seorang individu yang memimpin aktifitas-aktifitas suatu kelompok ke suatu tujuan yang ingin dicapai bersama (shared goal).
Berdasarkan beberapa sumber tersebut, kesimpulan yang dapat diambil dari pengertian kepemimpinan atau kepemimpinan yang efektif adalah: (a) Kepemimpinan adalah kemampuan seseorang untuk menumbuhkan, memelihara, dan mengembangkan usaha dan iklim yang kooperatif dalam kehidupan organisasional.; (b) Kepemimpinan sebagai perpaduan perangai yang memungkinkan seseorang mampu mendorong pihak lain menyelesaikan tugasnya.; (c) Kemampuan pemimpin tercermin dalam kecekatannya mengambil keputusan; (c) Pemimpin harus seorang yang mampu menumbuhkan dan mengembangkan segala yang terbaik dalam diri para bawahannya; dan (d) Pemimpin yang baik adalah yang religius, menerima kepercayaan etnis dan moral dari berbagai agama secara kumulatif, kendatipun ia sendiri mungkin menolak ketentuan gaib dan ide ketuhanan yang berlainan.
Pandangan lain menyatakan bahwa kepemimpinan adalah cara interaksi dengan orang-orang lain yang merupakan suatu proses sosial yang mencakup tingkah laku pemimpin yang diangkat (Jenings dalam Suryana, 2010). Sejalan dengan pengertian tersebut, Mastuti (2009) berpendapat bahwa kepemimpinan juga sering dikenal sebagai kemampuan untuk memperoleh konsensus anggota organisasi untuk melakukan tugas manajemen agar tujuan organisasi tercapai. Begitu juga pendapat Gordon dalam Labels (2010) yang menyebut bahwa kepemimpinan dapat dikonsepsualisasikan sebagai suatu interaksi antara seseorang dengan suatu kelompok, tepatnya antara seorang dengan anggota-anggota kelompok. Setiap peserta di dalam interaksi memainkan peranan dan dengan cara-cara tertentu peranan itu harus dipilah-pilahkan dari suatu dengan yang lain. Dasar pemilihan merupakan soal pengaruh, dimana pemimpin mempengaruhi dan orang lain dipengaruhi.
Berdasarkan tiga sudut tinjauan pengertian kepemimpinan di atas dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan mengandung unsur-unsur pengertian sebagai berikut; (a) Kepemimpinan adalah cara interaksi dengan orang-orang lain yang merupakan suatu proses sosial; (b) Kepemimpinan yaitu kemampuan untuk memperoleh konsensus anggota organisasi; (c) Setiap anggota di dalam interaksi memainkan peranan; (d) Peranan angota harus dipilah-pilahkan dari suatu dengan yang lain; (e) Dasar pemilihan merupakan soal pengaruh, dimana pemimpin mempengaruhi dan orang lain dipengaruhi; dan (f) Pengaruh pemimpin digunakan sebagai alat mencapa tujuan organisasi.
Tinjauan lain tentang pengertian kepemimpinan dikemukakan oleh Pamudji dalam Labels (2010) dengan menterjemahkan beberapa kesimpulan pengertian kepemimpinan dari buku A Handbook of Leadership, dimana beliau kemukakan bahwa: (a) Leadership as a focus of group process (kepemimpinan sebagai titik pusat proses kelompok); (b) Leadership as personality and its effects (kepemimpinan sebagai kepribadian seseorang yang memiliki sejumlah perangai (traits) dan watak (character) yang memadai dari suatu kepribadian); (c) Leadership as the art of inducing compliance (kepemimpinan sebagai seni untuk menciptakan kesesuaian paham, kesepakatan); (d) Leadership as the exercise of its influence (kepemimpinan sebagai pelaksanaan pengaruh); (e) Leadership as act or behavior (kepemimpinan sebagai tindakan atau perilaku); (f) Leadership as a from of persuasion (kepemimpinan adalah bentuk persuasi); (g) Leadership as a power relation (kepemimpinan sebagai suatu hubungan kekuasaan/kekuatan); (h) Leadership is an instrumental of goal achievement (kepemimpinan adalah sarana pencapaian tujuan); (i) Leadership as an effect of interaction (kepemimpinan adalah suatu hasil dari interaksi); (j) Leadership as a deferentiated role (kepemimpinan adalah peranan yang dipilahkan); dan (k) Leadership as the initiation of structur (kepemimpinan sebagai awal dari pada struktur).
Posting oleh Teguh Triwiyanto 4 tahun yang lalu - Dibaca 22367 kali
Tag :
#Kepemimpinan sekolah # efektif
Berikan Komentar Anda
Artikel Pilihan
Bacaan Lainnya
Artikel
Selasa, 19/02/2019 15:48:33Pendidikan Karakter Menjadi Salah Satu Solusi
JAKARTA - Perilaku buruk siswa yang berani menantang guru dinilai sebagai salah satu bentuk kegagalan sistem pendidikan...

Artikel
Rabu, 06/02/2019 13:18:05Kemendikbud dan BNPB Susun Modul Pendidikan Kebencanaan
Liputan6.com, Malang - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendi menyebutkan, sudah ada modul pendidikan...
7 Pilar MBS

Pilar
Tujuh pilar MBS yaitu kurikulum dan pembelajaran, peserta didik pendidik dan tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pembiayaan, hubungan sekolah dan masyarakat, dan budaya dan lingkungan sekolah.
Manajemen kurikulum dan pembelajaran berbasis sekolah adalah pengaturan kurikulum dan...
Informasi Terbaru
Penelitian

Penelitian
http://journal.um.ac.id/index.php/jmp/article/view/6093
Modul dan Pedoman
Pendidikan Karakter Menjadi Salah Satu Solusi
Selasa, 19/02/2019 15:48:33

Kemendikbud dan BNPB Susun Modul Pendidikan...
Rabu, 06/02/2019 13:18:05
DAMPAK PERUBAHAN ORGANISASIONAL INSTITUSI...
Selasa, 22/01/2019 08:22:21
KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH PEREMPUAN PADA...
Kamis, 10/01/2019 08:41:04

Semangat Pancasila Anak Papua di Tengah...
Rabu, 26/12/2018 11:01:42
MANAJEMEN PENGEMBANGAN KOMPETENSI DOSEN DI...
Kamis, 13/12/2018 14:17:48
IMPLEMENTASI TEKNIK SUPERVISI AKADEMIK KEPALA...
Selasa, 04/12/2018 09:41:44

APBN 2019, Anggaran Pendidikan Rp 492 Triliun,...
Kamis, 22/11/2018 16:05:48
Fokus Hari Ini
Tags
Berita Pilihan
Pendidikan Karakter Menjadi Salah Satu Solusi
Selasa, 19/02/2019 15:48:33

Kemendikbud dan BNPB Susun Modul Pendidikan...
Rabu, 06/02/2019 13:18:05
DAMPAK PERUBAHAN ORGANISASIONAL INSTITUSI...
Selasa, 22/01/2019 08:22:21
KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH PEREMPUAN PADA...
Kamis, 10/01/2019 08:41:04

Semangat Pancasila Anak Papua di Tengah...
Rabu, 26/12/2018 11:01:42
MANAJEMEN PENGEMBANGAN KOMPETENSI DOSEN DI...
Kamis, 13/12/2018 14:17:48
IMPLEMENTASI TEKNIK SUPERVISI AKADEMIK KEPALA...
Selasa, 04/12/2018 09:41:44

APBN 2019, Anggaran Pendidikan Rp 492 Triliun,...
Kamis, 22/11/2018 16:05:48
Terpopuler
Modul MBS

Paket Pelatihan 3
5 tahun yang lalu - dibaca 62674 kali

Paket Pelatihan 2
5 tahun yang lalu - dibaca 46556 kali

Paket Pelatihan 1
5 tahun yang lalu - dibaca 69491 kali

Berbagi Pengalaman Praktik yang Baik
5 tahun yang lalu - dibaca 51414 kali

MODUL 6 UNIT 3
3 tahun yang lalu - dibaca 47786 kali

Modul Pelatihan 6: Praktik Yang Baik
3 tahun yang lalu - dibaca 56878 kali

Panduan Lokakarya Bagi Fasilitator...
5 tahun yang lalu - dibaca 50587 kali

Praktik Yang Baik: Modul Keuangan...
5 tahun yang lalu - dibaca 35341 kali
Info MBS

APBN 2019, Anggaran Pendidikan Rp 492...
3 bulan yang lalu - dibaca 1109 kali

Asah Bakat Sejak Dini, Anak Tumbuh Jadi...
3 bulan yang lalu - dibaca 1160 kali
"Bersiaplah... Pendaftaran SNMPTN...
12 bulan yang lalu - dibaca 1982 kali

Ini Rekomendasi Penting untuk Ubah...
1 tahun yang lalu - dibaca 2136 kali

Dongkrak Mutu Tenaga Kerja, Pelatihan...
1 tahun yang lalu - dibaca 2015 kali
Berdayakan SMK, Mendikbud Siapkan...
1 tahun yang lalu - dibaca 2537 kali

Generasi Milenial Jangan Takut...
1 tahun yang lalu - dibaca 2870 kali

Kemnaker Terus Perkuat Mutu Pelatihan...
1 tahun yang lalu - dibaca 2940 kali