Apa Itu PAKEM?
Jum'at, 03/07/2015 15:02:51
PAKEM, sebagai model pembelajaran memiliki makna penting dalam membangun komptensi peserta didik (khususnya di SD), antara lain dengan beberapa rasional berikut. Pertama, lebih menekankan pada keterlibatan siswa dalam proses belajar secara aktif, memperoleh pengalaman langsung dan terlatih untuk menemukan sendiri berbagai pengetahuan yang dipelajari.
Kedua, lebih menekankan konsep belajar sambil melakukan sesuatu (belajar sambil bekerja). Karena itu guru perlu mengemas atau merancang pengalaman belajar yang akan mempengaruhi kebermaknaan. Pengalaman belajar yang menunjukkan kaitan unsur-unsur konseptual menadikan proses pembelajaran lebih efektif.
Ketiga, lebih sesuai dengan tahap perkembangan siswa yang masih melihat segala sesuatu sebagai satu kesatuan. Tingkat perkembangan mental anak selalu dimulai dengan tahap berpikir nyata. Dalam kehidupan sehari-hari mereka tidak melihat mata pelajaran berdiri sendiri-sendiri. Mereka melihat obyek atau peristiwa yang di dalamnya memuat sejumlah konsep/materi beberapa ma pelajaran.
Keempat, proses pemahaman anak terhadap suatu konsep dalam suatu obyek sangat bergantungpada pengetahuan yang sudah dimiliki anak sebelumnya. Masing-masing anak selalu membangun sendiri pemahaman terhadap konsep baru. Mereka menjadi ’arsitek’ pembangun gagasan baru, sementara guru dan orang tua berperang sebagai ’fasilitator’ sehingga peristiwa belajar dapat berlangsung.
Kelima, memberi peluang siswa untuk mengembangkan tiga ranah sasaran pendidikan secara bersamaan, yaitu ranah sikap (jujur, tekun, terbuka terhadad gagsan ilmiah), ranah keterampilan (memperoleh, memanfaatkan, memilih informasi, menggunakan alat, bekerja sama dan kepemimpinan), dan ranah kognitif (pengetahuan).
Keenam, pembelajaran akan lebih bermakna kalau pelajaran yang sudah dipelajari siswa dapat dimanfaatkan untu mempelajari materi berkutnya.( Ahmadi,2011)
Secara umum prinsip-prinsip PAKEM sebagaimana dikemukakan oleh Ahmadi (2011:20) diklasifikasikan menjadi:
Prinsip penggalian tema
Prinsip ini merupakan prinsip utama dlam PAKEM, dimana dlam pembelajaran perlu dilakukan penggalian tema yng tepat, karena tema-tema sering kali tumpang tindih dan saling terkait, untuk itu perlu dilakukan penggalian yang cermat agar dapat dipergunakan dalm pembelajaran, Untuk itu diupayakn agar tema-tema tersebut (1) tidak terlalu luas; (2) bermakna; (3) sesuai dengan tingkat perkembangan psikologis ana; (4) dikembangkan untuk mewadahi sebagian besar minat anak;(5) mempertimbangkan peristiwa otentik; (6) mmpertimbangkan kurikulum; (7)mempertimbangkan ketersediaan sumber belajar.
Prinsip penggalian tema
Prinsip ini merupakan prinsip utama dlam PAKEM, dimana dlam pembelajaran perlu dilakukan penggalian tema yng tepat, karena tema-tema sering kali tumpang tindih dan saling terkait, untuk itu perlu dilakukan penggalian yang cermat agar dapat dipergunakan dalm pembelajaran, Untuk itu diupayakn agar tema-tema tersebut (1) tidak terlalu luas; (2) bermakna; (3) sesuai dengan tingkat perkembangan psikologis ana; (4) dikembangkan untuk mewadahi sebagian besar minat anak;(5) mempertimbangkan peristiwa otentik; (6) mmpertimbangkan kurikulum; (7)mempertimbangkan ketersediaan sumber belajar.
Prinsip pengelolaan pembelajaran
Dalam prinsip ini guru harus mampu menempatkan diri sebagai fasilitator dan meditor dalam proses pembelajaran. Guru yang mampu menempatkan dirinya dalam keluruhan proses pembelajaran akan dapat mngoptimalkan pengelolaan pembelajaran. Untuk itu guru hendaknya: (1) tidak menjadi anktor tunggal (single actor) dalam proses belajar mengajar; (2) memberikn tanggung jawab pada individu dan kelompok secara jelas; (3) mengakomodasi ide-ide yang berkembang.
Prinsip evaluasi
Fokus penting PAKEM lainnya adalah evaluasi untuk mengetahui hasil kerja seluruh kegiatan, langkah-langkah yang dilakukan(1) memberikan kesempatan siswa untuk evaluasi diri (self evaluation/self assessment);(2) mengajak siswa untuk mengevaluasi perolehan belajar sesuai kriteria keberhasilan yang ditetapkan.
Prinsip reaksi
Dalam kegiatan belajar mengajar guru diharuskan membuat perencanan dan melaksanakan rencana pembelajarannya untuk mencapai tujuan-tujuan pembelajaran secara tuntas. Untuk reaksi guru terhadap aksi siswanya dalam setiap peristiwa mengarah pada aspek yang luas, utuh dan bermakna. Karnanya guru harus dapat menemukan kiat-kiat untuk mencapai tujuan sekaligus memanfaatkan dampak pengiring untuk mencapainya.
Posting oleh Teguh Triwiyanto 10 tahun yang lalu - Dibaca 63437 kali
Tag :
#Pakem # MBS # Kurikulum dan pembelajaran
Berikan Komentar Anda
Artikel Pilihan
Bacaan Lainnya

Artikel
Senin, 08/03/2021 10:49:35Digitalisasi Percepat Transformasi Layanan Pendidikan
JAKARTA - Sejak pandemi melanda, sekolah-sekolah diliburkan dan kegiatan belajar mengajar dilakukan dari rumah....
Artikel
Selasa, 02/03/2021 09:57:29KESIAPAN MENGHADAPI PERUBAHAN PADA GURU SEKOLAH DASAR TERHADAP JENIS BUDAYA DAN DUKUNGAN ORGANISASI
Abstract: The study investigates the relation of the readiness for change of an elementary school...
7 Pilar MBS

Pilar
Tujuh pilar MBS yaitu kurikulum dan pembelajaran, peserta didik pendidik dan tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pembiayaan, hubungan sekolah dan masyarakat, dan budaya dan lingkungan sekolah.
Manajemen kurikulum dan pembelajaran berbasis sekolah adalah pengaturan kurikulum dan...
Informasi Terbaru
Penelitian

Penelitian
http://journal.um.ac.id/index.php/jmp/article/view/6093
Modul dan Pedoman

Digitalisasi Percepat Transformasi Layanan...
Senin, 08/03/2021 10:49:35
KESIAPAN MENGHADAPI PERUBAHAN PADA GURU SEKOLAH...
Selasa, 02/03/2021 09:57:29
PROFIL KARAKTER SEMANGAT KEBANGSAAN PADA SEKOLAH...
Senin, 15/02/2021 15:16:57
PENINGKATAN PARTISIPASI ORANGTUA PESERTA DIDIK...
Rabu, 03/02/2021 08:59:00
PROFIL KARAKTER SEMANGAT KEBANGSAAN PADA SEKOLAH...
Minggu, 24/01/2021 07:23:27
PEMBINAAN POTENSI KEPEMIMPINAN SISWA MELALUI...
Senin, 14/12/2020 09:18:40
Pengembangan Budaya Organisasi Sekolah Swasta...
Senin, 30/11/2020 09:07:18
Implementasi Kurikulum dan Pembelajaran di Masa...
Senin, 09/11/2020 08:38:41
Fokus Hari Ini
Tags
Berita Pilihan

Digitalisasi Percepat Transformasi Layanan...
Senin, 08/03/2021 10:49:35
KESIAPAN MENGHADAPI PERUBAHAN PADA GURU SEKOLAH...
Selasa, 02/03/2021 09:57:29
PROFIL KARAKTER SEMANGAT KEBANGSAAN PADA SEKOLAH...
Senin, 15/02/2021 15:16:57
PENINGKATAN PARTISIPASI ORANGTUA PESERTA DIDIK...
Rabu, 03/02/2021 08:59:00
PROFIL KARAKTER SEMANGAT KEBANGSAAN PADA SEKOLAH...
Minggu, 24/01/2021 07:23:27
PEMBINAAN POTENSI KEPEMIMPINAN SISWA MELALUI...
Senin, 14/12/2020 09:18:40
Pengembangan Budaya Organisasi Sekolah Swasta...
Senin, 30/11/2020 09:07:18
Implementasi Kurikulum dan Pembelajaran di Masa...
Senin, 09/11/2020 08:38:41
Terpopuler
Modul MBS

Paket Pelatihan 3
11 tahun yang lalu - dibaca 139401 kali

Paket Pelatihan 2
11 tahun yang lalu - dibaca 111697 kali

Paket Pelatihan 1
11 tahun yang lalu - dibaca 156490 kali

Berbagi Pengalaman Praktik yang Baik
11 tahun yang lalu - dibaca 117082 kali

MODUL 6 UNIT 3
9 tahun yang lalu - dibaca 122110 kali

Modul Pelatihan 6: Praktik Yang Baik
9 tahun yang lalu - dibaca 136768 kali

Panduan Lokakarya Bagi Fasilitator...
11 tahun yang lalu - dibaca 116297 kali

Praktik Yang Baik: Modul Keuangan...
11 tahun yang lalu - dibaca 93809 kali
Info MBS
3 Inspirasi Manajemen Berbasis Sekolah...
4 tahun yang lalu - dibaca 28615 kali

Melihat Kendala Terberat Saat Membuka...
4 tahun yang lalu - dibaca 29446 kali

Kemendikbud: Belajar dari Rumah Tidak...
5 tahun yang lalu - dibaca 49243 kali

Nasib Pelajar di Tengah Pandemi
5 tahun yang lalu - dibaca 55102 kali

Survei Kemendikbud: Peran Orangtua...
5 tahun yang lalu - dibaca 70472 kali

Hadapi Pandemi Covid-19, Kemendikbud...
5 tahun yang lalu - dibaca 44461 kali
Kemendikbud: Tahun Ajaran Baru Bukan...
5 tahun yang lalu - dibaca 43303 kali

New Normal di Dunia Pendidikan : PGRI...
5 tahun yang lalu - dibaca 62421 kali