Layanan Khusus Peserta Didik
Minggu, 27/06/2015 11:37:24
Layanan khusus kepada peserta didik pada umumnya sama, tetapi proses pengelolan dan pemanfaatannya yang berbeda. Beberapa bentuk layanan khusus di sekolah antara lain layanan: Bimbingan Konseling, perpustakaan, laboratorium, ekstrakulikuler, Usaha Kesehatan Sekolah, kafetaria, koperasi, Organisasi Siswa Intra Sekolah, transportasi, dan asrama. Sedangkan proses manajemen layanan khusus adalah: (1) Perencanaan, meliputi analisis kebutuhan dan penyusunan program layanan khusus; (2) Pengorganisasian, berupa pembagian tugas untuk melaksanakan program layanan khusus; (3) Penggerakan, meliputi pengaturan pelaksanaan layanan khusus, serta (4) Pengawasan, meliputi pemantauan dan penilaian kinerja program layanan khusus di sekolah.
Manajemen merupakan proses penataan atau pendayagunaan dengan menggunakan sumber-sumber potensial, baik manusia maupun non manusia, guna mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Proses fungsi manajemen itu menurut George R.Terry dimulai dari perencanaan (planning), lalu diteruskan pengorganisasian (organizing), penggerakan (actuating), dan terakhir adalah pengawasan (controlling). Proses tersebut berjalan secara siklik, karena begitu proses akhir (pengawasan) telah dilalui, maka akan kembali lagi menuju ke proses pertama (perencanaan).
Manajemen pada bidang apapun dari segi proses hampir tidak berbeda karena senantiasa dimulai dari perencanaan dan diakhiri dengan pengawasan. Aspek yang dapat membedakan antara manajemen bidang satu dengan bidang lain adalah aspek substansi atau bidang yang menjadi garapannya. Jadi aspek yang membedakan antara manajemen pendidikan dengan manajemen lainnya bukan pada aspek prosesnya, tetapi pada aspek substansinya. Aspek substansi ini lazim disebut ruang lingkup, bidang garapan, cakupan, atau isi. Substansi manajemen pendidikan digolongkan menjadi dua bagian yaitu substansi inti dan substansi ekstensi. Substansi inti manajemen sekolah meliputi manajemen: kurikulum dan pembelajaran; peserta didik; pendidik dan tenaga kependidikan; keuangan; sarana dan prasarana; hubungan sekolah dan masyarakat; serta budaya dan lingkungan sekolah (7 Pilar MBS, 2013). Sedangkan substansi ekstensi adalah substansi manajemen pendidikan yang telah diperluas, yaitu berbagai bidang garapan yang mesti dikelola karena berkontribusi besar terhadap kesuksesan proses substansi inti.
Pengelolaan (baca: manajemen) layanan khusus merupakan salah satu dari substansi ekstensi manajemen pendidikan. Selain itu masih ada lagi substansi ekstensi dari manajemen pendidikan, contohnya manajemen: kantor, waktu, konflik, sistem informasi, dinamika kelompok, dan lainnya. Manajemen layanan khusus di sekolah diterapkan untuk mempermudah atau memperlancar pembelajaran, serta dapat memenuhi kebutuhan khusus peserta didik di sekolah. Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa manajemen layanan khusus adalah suatu proses kegiatan memberikan pelayanan kebutuhan kepada peserta didik untuk menunjang kegiatan pembelajaran agar tujuan pendidikan bisa tercapai secara efektif dan efisien. Manajemen layanan khusus di sekolah merupakan bagian penting dalam Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) yang efektif dan efisien.
Untuk memenuhi tugas dan tanggung jawab pendidikan, maka sekolah memerlukan suatu manajemen layanan khusus yang dapat mengatur segala kebutuhan peserta didik sehingga tujuan pendidikan tersebut dapat tercapai. Jadi manajemen layanan khusus adalah proses kegiatan memberikan layanan kebutuhan kepada peserta didik untuk menunjang kegiatan pembelajaran agar tujuan pendidikan bisa tercapai secara efektif dan efisien.
Manajemen merupakan proses penataan atau pendayagunaan dengan menggunakan sumber-sumber potensial, baik manusia maupun non manusia, guna mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Proses fungsi manajemen itu menurut George R.Terry dimulai dari perencanaan (planning), lalu diteruskan pengorganisasian (organizing), penggerakan (actuating), dan terakhir adalah pengawasan (controlling). Proses tersebut berjalan secara siklik, karena begitu proses akhir (pengawasan) telah dilalui, maka akan kembali lagi menuju ke proses pertama (perencanaan).
Manajemen pada bidang apapun dari segi proses hampir tidak berbeda karena senantiasa dimulai dari perencanaan dan diakhiri dengan pengawasan. Aspek yang dapat membedakan antara manajemen bidang satu dengan bidang lain adalah aspek substansi atau bidang yang menjadi garapannya. Jadi aspek yang membedakan antara manajemen pendidikan dengan manajemen lainnya bukan pada aspek prosesnya, tetapi pada aspek substansinya. Aspek substansi ini lazim disebut ruang lingkup, bidang garapan, cakupan, atau isi. Substansi manajemen pendidikan digolongkan menjadi dua bagian yaitu substansi inti dan substansi ekstensi. Substansi inti manajemen sekolah meliputi manajemen: kurikulum dan pembelajaran; peserta didik; pendidik dan tenaga kependidikan; keuangan; sarana dan prasarana; hubungan sekolah dan masyarakat; serta budaya dan lingkungan sekolah (7 Pilar MBS, 2013). Sedangkan substansi ekstensi adalah substansi manajemen pendidikan yang telah diperluas, yaitu berbagai bidang garapan yang mesti dikelola karena berkontribusi besar terhadap kesuksesan proses substansi inti.
Pengelolaan (baca: manajemen) layanan khusus merupakan salah satu dari substansi ekstensi manajemen pendidikan. Selain itu masih ada lagi substansi ekstensi dari manajemen pendidikan, contohnya manajemen: kantor, waktu, konflik, sistem informasi, dinamika kelompok, dan lainnya. Manajemen layanan khusus di sekolah diterapkan untuk mempermudah atau memperlancar pembelajaran, serta dapat memenuhi kebutuhan khusus peserta didik di sekolah. Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa manajemen layanan khusus adalah suatu proses kegiatan memberikan pelayanan kebutuhan kepada peserta didik untuk menunjang kegiatan pembelajaran agar tujuan pendidikan bisa tercapai secara efektif dan efisien. Manajemen layanan khusus di sekolah merupakan bagian penting dalam Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) yang efektif dan efisien.
Untuk memenuhi tugas dan tanggung jawab pendidikan, maka sekolah memerlukan suatu manajemen layanan khusus yang dapat mengatur segala kebutuhan peserta didik sehingga tujuan pendidikan tersebut dapat tercapai. Jadi manajemen layanan khusus adalah proses kegiatan memberikan layanan kebutuhan kepada peserta didik untuk menunjang kegiatan pembelajaran agar tujuan pendidikan bisa tercapai secara efektif dan efisien.
Posting oleh wildan zulkarnain 9 tahun yang lalu - Dibaca 98881 kali
Tag :
#layanan khusus # MBS
Berikan Komentar Anda
Artikel Pilihan
Bacaan Lainnya
Artikel
Senin, 15/02/2021 15:16:57PROFIL KARAKTER SEMANGAT KEBANGSAAN PADA SEKOLAH DASAR UMUM DAN KEAGAMAAN
Abstract: Students are currently experiencing a character crisis which is concerning. Cultivating the character value...
Artikel
Rabu, 03/02/2021 08:59:00PENINGKATAN PARTISIPASI ORANGTUA PESERTA DIDIK BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI
Abstract: This study aims to describe (1) the Go Application management process. (2) parental understanding in using...
7 Pilar MBS
Pilar
a. Konsep DasarManajemen peserta didik berbasis sekolah adalah pengaturan peserta didik yang meliputi kegiatan merencanakan, mengorganisasikan, melaksanakan, dan mengevaluasi program kegiatan peserta didik di sekolah, dengan berpedoman pada prinsip-prinsip implementasi manajemen berbasis...
Informasi Terbaru
Penelitian
Penelitian
Manajemen Berbasis Sekolah dalam Kerangka Penguatan Otonomi Sekolah
A n s a r
Universitas Negeri Gorontalo
Abstrac: School Based Management (SBM) is a gift of freedom (autonomy) to the school to take care of everything related to the operation of the school in order to achieve goals...
Modul dan Pedoman
Seperti Ini Peran Orangtua Dampingi BDR Saat...
Senin, 02/11/2020 09:59:04
Mengembangkan Kompetensi Kepala Sekolah di Masa...
Jum'at, 23/10/2020 17:22:51
ANALISIS DAMPAK ANJURAN PEMERINTAH TERHADAP...
Senin, 12/10/2020 10:45:00
3 Inspirasi Manajemen Berbasis Sekolah dari SMPN...
Selasa, 06/10/2020 12:05:40
Kebijakan Pendidikan Saat Pandemi Tak Sentuh...
Senin, 28/09/2020 10:59:45
Pandemi Covid-19 akan Mempengaruhi Pengelolaan...
Selasa, 15/09/2020 12:04:32
Peran Kepala Sekolah di Saat Pandemi Covid-19
Senin, 07/09/2020 09:20:17
Melihat Kendala Terberat Saat Membuka Kembali...
Selasa, 01/09/2020 12:05:14
Fokus Hari Ini
Tags
Berita Pilihan
Seperti Ini Peran Orangtua Dampingi BDR Saat...
Senin, 02/11/2020 09:59:04
Mengembangkan Kompetensi Kepala Sekolah di Masa...
Jum'at, 23/10/2020 17:22:51
ANALISIS DAMPAK ANJURAN PEMERINTAH TERHADAP...
Senin, 12/10/2020 10:45:00
3 Inspirasi Manajemen Berbasis Sekolah dari SMPN...
Selasa, 06/10/2020 12:05:40
Kebijakan Pendidikan Saat Pandemi Tak Sentuh...
Senin, 28/09/2020 10:59:45
Pandemi Covid-19 akan Mempengaruhi Pengelolaan...
Selasa, 15/09/2020 12:04:32
Peran Kepala Sekolah di Saat Pandemi Covid-19
Senin, 07/09/2020 09:20:17
Melihat Kendala Terberat Saat Membuka Kembali...
Selasa, 01/09/2020 12:05:14
Terpopuler
Modul MBS
Modul Pelatihan Praktik Yang Baik Kelas...
9 tahun yang lalu - dibaca 124648 kali
Contoh Sukses Pelaksanaan MBS
11 tahun yang lalu - dibaca 96273 kali
Panduan Advokasi dan Lokakarya...
11 tahun yang lalu - dibaca 66244 kali
Paket Pelatihan Lanjutan untuk Sekolah...
11 tahun yang lalu - dibaca 52463 kali
Peran Serta Masyarakat Dalam Pendidikan
9 tahun yang lalu - dibaca 96738 kali
Panduan Pembelajaran Kelas Rangkap
9 tahun yang lalu - dibaca 101676 kali
Asyik Belajar dengan PAKEM : Kelas Awal
11 tahun yang lalu - dibaca 84991 kali
Asyik Belajar dengan PAKEM : IPS
11 tahun yang lalu - dibaca 103213 kali
Info MBS
3 Inspirasi Manajemen Berbasis Sekolah...
5 tahun yang lalu - dibaca 42612 kali
Mendikbud Tetapkan Empat Pokok...
5 tahun yang lalu - dibaca 50585 kali
PPDB 2019 SMP Sistem Zonasi, Nilai USBN...
6 tahun yang lalu - dibaca 60732 kali
Penghapusan Ujian Nasional Tak Otomatis...
6 tahun yang lalu - dibaca 42669 kali
Tahun Ini, 3.725 SMA/SMK se-Jatim Bebas...
6 tahun yang lalu - dibaca 60220 kali
APBN 2019, Anggaran Pendidikan Rp 492...
6 tahun yang lalu - dibaca 40481 kali
Asah Bakat Sejak Dini, Anak Tumbuh Jadi...
6 tahun yang lalu - dibaca 37613 kali
"Bersiaplah... Pendaftaran SNMPTN...
7 tahun yang lalu - dibaca 122842 kali