Follow Us Email Facebook Google LinkedIn Twitter

Pengertian Manajemen Berbasis Sekolah (MBS)

Senin, 01/12/2014 21:04:18

Pengertian Manajemen Berbasis Sekolah ( MBS) sangat terkait dengan istilah manajemen, sedangkan pengertian manajemen menurut Kartono sebagai penyelenggaraan usaha penyusunan dan pencapaian hasil yang diinginkan, dengan mengggunakan upaya kelompok, terdiri atas penggunaan bakat-bakat dan sumber daya manusia (Kartono,1994:148).

Dengan manajemen memungkinkan terjadinya usaha dan kegiatan yang mengarah pada tujuan organisasi. Menurut pendapat Hasibuan (1995) merupakan ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan tertentu (Hasibuan. 1995: 3).

Dengan manajemen yang baik maka tujuan yang akan dicapai dapat diukur. Manajemen di perlukan untuk merumuskan tujuan organisasi, menetapkan apa yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan itu, mengkomunikasikan kepada orang-orang yang akan mengerjakan pekerjaan yang dikerjakan untuk mencapai tujuan dan menetapkan bagaimana mengukur keberhasilan pencapaian tujuan tersebut. Jadi dapat dilihat bahwa manajemen itu diperlukan untuk pencapaian tujuan tertentu secara efektif dan efisien (Mansoer. 1989: 5).

Dari pengertian manajemen tersebut diatas, maka bila dihubungkan dengan Pengertian Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) hal ini sangat berdekatan, karena antara pengelolaan sebuah sekolah sudah barang tentu menyangkut segala perencanaan dan pelaksanaan sekolah Hadi, dkk, menjelaskan bahwa manajemen berbasis sekolah mengandung pengertian pemberian otonomi kepada madrasah, dalam hal ini kepala madrasah, untuk memenej pendidikan dan penyelenggaraan di madrasah (Hadi, dkk : 11).

Beberapa ahli memberi batasan tentang pengertian MBS sesuai dengan sudut pandangan masing-masing sehingga telah terjadi perbedaan, namun intinya terdapat kesamaan. Pendapat E. Mulyasa (2004) MBS merupakan salah satu wujud dari reformasi pendidikan yang menawarkan kepada sekolah untuk menyediakan pendidikan yang lebih baik dan memadai bagi para peserta didik. Hal ini mengisaratkan, bahwa Otonomi dalam manajemen merupakan potensi bagi sekolah untuk meningkatkan kinerja para staff, menawarkan partisipasi langsung kelompok-kelompok yang terkait, dan meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap pendidikan ( E. Mulyasa, 2004: 24).

Pendapat Nanang Fatah: MBS merupakan pendekatan politik yang bertujuan untuk mendesain ulang pengelolaan sekolah dengan memberikan kekuasaan kepada kepala sekolah dan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam upaya perbaikan kinerja sekolah yang mencakup guru, siswa, komite sekolah, orang tua siswa dan masyarakat (Nanang,Fatah,2003: 8).
Selanjutnya, Candoli mendefinisikan MBS, sebagai suatu cara untuk memaksa sekolah itu sendiri mengambil tanggung jawab atas apa saja yang terjadi pada anak menurut jurisdiksinya dan mengikuti sekolahnya. Konsep ini menegaskan bahwa ketika sekolah itu sendiri dibebani dengan pengembangan total program kependidikan yang bertujuan melayani kebutuhan anak dalam mengikuti sekolah, personil sekolah akan mengembangkan program yang lebih meyakinkan karena mereka mengetahui kebutuhan belajar siswa ( Candoli, 1995).

Lebih jauh Bedjo sudjanto (2004) menitik beratkan dari sudut pandang keterkaitan kebikakan MBS dengan unsur masyarakat; MBS merupakan model manajemen pendidikan yang memberikan otonomi lebih besar kepada sekolah. Disamping itu, MBS juga mendorong pengambilan keputusan partisipatif yang melibatkan langsung semua warga sekolah yang dilayani dengan tetap selaras pada kebijakan nasional pendidikan ( Bedjo Sujanto, 2004: 25).

Pendekatan MBS ini sebenarnya telah berkembang cukup lama, tetapi merupakan hal yang baru bagi negara Indonesia. Pada 1988 American Association of School Administrators, National Association of Elementary School Principals, and National Association of Secondary School Principals, menerbitkan dokumen berjudul school based management, a strategy for better learning. Munculnya gagasan ini dipicu oleh ketidakpuasan sebagian pengelola pendidikan pada tingkat bawah (Sekolah) Kepala sekolah merasa tak berdaya karena terperangkap dalam ketergantungan berlebihan terhadap konteks pendidikan. Akibatnya, peran utama kepala sekolah sebagai pemimpin pendidikan semakin dikerdilkan dengan rutinitas urusan birokrasi yang menumpulkan kreativitas berinovasi.

Manajemen berbasis sekolah telah dilembagakan di tempat-tempat seperti Inggris atau seperti Selandia Baru atau Victoria, Australia atau di beberapa sistem sekolah yang besar) di Kanada dan Amerika Serikat, dimana terdapat pengalaman sejenis selama lebih dari satu decade.

Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) atau School based management. (SBM) merupakam istilah yang baru di NKRI seiring dengan desentralisasi pendidikan . Istilah ini pertama kali muncul di Amerika Serikat ketika masyarakat mulai mempertanyakan relevansi pendidikan dengan tuntutan dan perkembangan masyarakat setempat (Ibtisam Abu Duhou, 2004 : 7).
Dari berbagai pendapat dan pandangan ahli tersebut diatas, peneliti cenderung pengertian Mutu Pendidikan Manajemen Berbasis Sekolah (MPMBS) adalah suatu bentuk dan model pendidikan yang seharusnya dilakukan oleh masing-masing sekolah tanpa adanya tekanan dari unsur pemerintah. Dengan demikian penerapkan MBS diharapkan dapat meningkatkan mutu pendidikan dan peranserta masyarakat sesuai kondisi masing-masing, dapat menerapkan metode yang tepat dan input lain yang tepat pula sesuai lingkungan dan konteks sosial budaya di wilayah Negara Kestuan Republik Indonesia (NKRI) sehingga semua input tepat guna dan tepat sasaran.

Referensi Untuk Semua Bab:
1. Achmad, D.S., 2000. Kebijakan Penyelenggaraan Pendidikan Sekolah Dasa.Bandung: LPM ITB.
2. A.Malik Fadjar, 2005. Holistika Pemikiran Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo
3. Arcaro, Jarome S. 2006. Pendidikan Berbasis Mutu: Prinsip-prinsip Perumusan dan Tata Langkah Penerapan. Yogyakarta.
4. Bafadal, Ibrahim. 2003. Manajemen Peningkatan Mutu Sekolah Dasar, dari Sentralisasi menuju Desentralisasi. Jakarta: Bumi Aksara.
5. Bailey, William J. 1991. Schhol-Site Management Applied. Lancaster-Basel: T Publishing.
6. Bedjo Sujanto, 2004. Mensiasati Manajemen berbasis Sekolah di Era Krisis yang berkepanjangan.Jakarta: ICW
7. Candoli, 1995. Site-Based Management in Education: How to Make It Work in Your School. Lancaster: Technomic Publishing Co, xi
8. Creswell, J. W. 1994. Research Design : Quantitative And Qualitative Approach. London : Sage
9. David, Jane L. 1989. Synthesis of Research on School-Based Management Educational Leadershi. Volume 46, Number 8, May CO.INC.
10. Dzaujak Ahmad,1996. Penunjuk Peningkatan Mutu pendidikan di sekolah Dasar. Jakarta: Depdikbud
11. E. Mulyasa, 2002. Manajemen Berbasis Sekolah: Konsep, Strategi dan Implementasi Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.
12. ————-, 2004. Manajemen berbasis Sekolah. Jakarta: Rosda cet ke.7
13. ————-, 2007. Manajemen Berbasis Sekolah. Bandung: PT Remaja Rosda karya.
14. Fuad Hasan, 1995. Dasar-Dasar Kependidikan. Jakarta : Rineka Cipta Tim Dosen IKIP, 1981, Dasar-Dasar Pendidikan. Semarang : IKIP
15. Hadari Nabawi, 1990. Metode Penelitian Bidang Sosial. Yodjakarta: Gajah Mada University Press.
16. Husaini Usman, 2006. Manajemen Teori, Praktik Dan Riset Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara
17. Pusat pembinaan dan pengembangan Bahasa, depdikbud. kamus besar bahasa Indonesia. jakarta Balai Pustaka,1999 cet.10
18. Hamdan, Mansur, 1989.Pengantar Manajemen. Jakarta: P2LPTK
19. Ibtisam, Abu Duhou, 2004. School Based Management, Jakarta: Kencana,
20. Jerome S. Arcaro. 2006. Quality in Education: An Impelentation Handbook. Penterjemah Yosal Iriantara. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
21. J. Supranto, 1993. Metode Ramalan kuantitatif, Jakarta: Rineka Cipta.
22. Kartini Kartono, 1994. Manajemen Umum Sebuah Pengantar. Yogyakarta: BPFE.
23. Made Pidarta, 2004. Manajemen Pendidikan Indonesia. Jakarta: Rinneka Cipta.
24. M. Samsul Hadi, dkk., Jakarta: Depag RI., 2001. Semarang Press.
25. Malayu, Hasibuan. 1995. Manajemen Dasar, Pengertian dan Masalah. Jakarta: PT Gunung Agung.
26. Menteri Pendidikan Nasional, 2007. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI No. 18 Tahun 2007 tentang Sertfikasi Guru dalam Jabatan. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
27. Moleong, J. Lexy. 2000. Metodologi Penelitian Kualitatif. Cetakan kedelapan. Bandung: Remaja Rosdakarya
28. Muhaimin, 2005. Pengembangan Kurikulum PAI di Sekolah, Sekolah dan Perguruan Tinggi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
29. Standar Nasional Pendidikan (SNP) dan Undang-undang RI No.20 Tentang Sistem. 2005 Pendidikan Nasional. Bandung: Fokusmedia.
30. Nanang Fatah, 2003. Konsep Manajemen berbasis Sekolah dan Dewan Sekolah. Bandung: Pustaka Bani Quraisy
31. Nurhasan, 1994. Konvensi Nasional Pendidikan Indonesia, Kurikulum untuk Abad 21, IndikatorCara Pengukuran dan FaktorFfaktor yang Mempengaru mutu pendidikan Jakarta: Sindo
32. Nurkholis, 2004. Manajemen berbasis Sekolah Teori dan Praktek,Jakarta: Rosda
33. Oemar hamalik, 1990. Evaluasi kurikulum. Bandung: Remaja Rosda Karya. cet.ke 1
34. Rumtini dan Jiyono, 1999. Manajemen Berbasis Sekolah Konsep dan Kemungkinannya Strategi dan Pelaksanaannya di Indonesia. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan.
35. Suharsimi Arikuntoro, 1987. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis.Jakarta: Bima Aksara
36. Singgih D. Gunarsah, 1985. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Jakarta: Gunung Mulia.
37. Syaiful Bahri Djamarah, 2000, Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif. Jakrta: Rineka Cipta.
38. Sratinah Tirtonegoro,1984. Anak Supernormal dan Program Pendidikannya. Jakarta : Bina Aksara.
39. Slameto, 1988. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Bina Aksara.
40. Suryosubroto, 2004. Manajemen Pendidikan Di Sekolah. Jakarta: PT Rineka Cipta.
41. Susan Albers Moharman, 1994. School-Based Manajeman. Organizing for High Performance San Fransisco: Jossey Bass
42. Suyanto, 2006. Dinamika Pendidikan Nasional Dalam Percaturan Dunia Globa. Jakarta: PSAP Muhammadiyah.
43. Syafaruddin, 2002.Manajemen mutu Terpadu dalam Pendidikan,Jakarta: Grasindo.
44. ————– 2005. Manajemen Lembaga Pendidikan Islam (Jakarta: PT. Ciputat Press.
45. Teguh,Winarno, 2004. Manajemen Berbasis Sekolah. Jakarta: Depdikbud
46. Taylor, S. J.; Bogdan, R. 1984. Introduction to Qualitative Reserach Methods The Search for Meaning (2nd ed.). New York : John Wiley & Sons Bumi Aksara.
47. Undang-Undang RI, 1992. Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Sinar Graha.
48. Umaedi, 2004. Manajemen Berbasis Sekolah/Madrasah. (MMBS/M) Jakarta: CEQM
49. Zakiah Darajat,1984. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Aksara.

sumber : http://kuliahgratis.net/pengertian-manajemen-berbasis-sekolah-mbs/

 

Posting oleh Tim Pengembang MBS 10 tahun yang lalu - Dibaca 83914 kali

 
Tag : #Pengertian Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) # pengertian mbs # definisi mbs # portal # portal mbs # arti mbs # maksud mbs # mbs adalah

Berikan Komentar Anda

Artikel Pilihan
Bacaan Lainnya
Senin, 12/10/2020 10:45:00
ANALISIS DAMPAK ANJURAN PEMERINTAH TERHADAP BELAJAR DI RUMAH BAGI PELAKU PENDIDIKAN

Dunia sedang mengalami pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19). Penerapan kebijakan Work From Home (WFH)...

Selasa, 06/10/2020 12:05:40
3 Inspirasi Manajemen Berbasis Sekolah dari SMPN 4 Tenggarong Kaltim

Pengelolaan sekolah pada jenjang pendidikan dasar dan menengah di Indonesia harus dilaksanakan dengan prinsip manajemen...

7 Pilar MBS
6. Manajemen Hubungan Sekolah dan Masyarakat Berbasis Sekolah
a. Konsep DasarManajemen hubungan sekolah dan masyarakat berbasis sekolah adalah pengaturan hubungan sekolah dan masyarakat yang meliputi kegiatan merencanakan, mengorganisasikan, melaksanakan, dan mengevaluasi program kegiatan hubungan sekolah dan masyarakat, dengan berpedoman pada prinsip-prinsip...
Informasi Terbaru
Penelitian
Kepemimpinan Kepala Sekolah, Kemampuan Mengajar Guru dan Inovasi Pendidikan
Raden Bambang Sumarsonorbamsum@gmail.comUniversitas Negeri Malang, Jl. Semarang Nomor 5 Malang 65145 Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mendeskripsikan perilaku kepemimpinan kepala sekolah di SMA Negeri Se-Malang Raya, 2) mendeskripsikan kemampuan mengajar guru SMA Negeri Se-Malang Raya,...
Modul dan Pedoman
Video MBS
Modul MBS
Better Teaching Learning 3 TOT Provinsi...
11 tahun yang lalu - dibaca 76677 kali
TIK sebagai Kecakapan Hidup
TIK sebagai Kecakapan Hidup
11 tahun yang lalu - dibaca 73711 kali
Lembar Presentasi Fasilitator
11 tahun yang lalu - dibaca 89967 kali
Modul Pelatihan Pengawas Sekolah
Modul Pelatihan Pengawas Sekolah
11 tahun yang lalu - dibaca 99052 kali
Info MBS
Beasiswa LPDP Dibuka, Jangan Terlewat Batas Pendaftarannya!
Beasiswa LPDP Dibuka, Jangan Terlewat...
8 tahun yang lalu - dibaca 54917 kali
Menggodok SMK, Mengejar Ketertinggalan SDM Berbasis TIK
Menggodok SMK, Mengejar Ketertinggalan...
8 tahun yang lalu - dibaca 54576 kali
Diserbu Siswa MI Ini, Petugas Perpustakaan Keliling Kuwalahan
Diserbu Siswa MI Ini, Petugas...
8 tahun yang lalu - dibaca 57311 kali
Negara-Negara Ini Memiliki Sistem Pendidikan Terbaik Sedunia
Negara-Negara Ini Memiliki Sistem...
8 tahun yang lalu - dibaca 57616 kali
Dicari, Kasek Terbaik Se-Kota Malang
Dicari, Kasek Terbaik Se-Kota Malang
8 tahun yang lalu - dibaca 43002 kali
Peningkatan Mutu Sekolah, Pelajar Madrasah Ciptakan Inovasi
Peningkatan Mutu Sekolah, Pelajar...
8 tahun yang lalu - dibaca 39633 kali
Berperan Jadi Siswa, Dekatkan 150 Orangtua Siswa dengan Kondisi Riil Sekolah
Berperan Jadi Siswa, Dekatkan 150...
8 tahun yang lalu - dibaca 31468 kali
16 SD/MI di Jombang Mitra USAID Prioritas, Ikuti Pelatihan Modul III
16 SD/MI di Jombang Mitra USAID...
8 tahun yang lalu - dibaca 49344 kali
Follow Us :
Get it on Google Play

©2013-2025 Manajemen Berbasis Sekolah
MUsage: 3.44 Mb - Loading : 0.30523 seconds