Pelaksanaan Bimtek Manajemen Berbasis Sekolah di Propinsi Kalimantan Tengah
Oleh: Tundun J Gathi, Yuli Hastuti, M Nawir, Riyanta & Suhartono
Teguh Triwiyanto MBS Center. Manajemen Berbasis Sekolah adalah bentuk otonomi manajemen pendidikan pada satuan pendidikan, yang dalam hal ini kepala sekolah dan guru dibantu oleh komite sekolah dalam mengelola kegiatan pendidikan [Penjelasan Pasal 51 Ayat (1) UU Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional]. Esensi MBS adalah pemberian otonomi sekolah dalam rangka peningkatan mutu sekolah. Otonomi sekolah juga dapat diartikan sebagai pemberian kewenangan yang lebih mandiri pada sekolah yang mengandung makna swakarsa, swakarya, swadana, swakelola, dan swasembada.
Untuk mendukung perluasan SD yang dapat melaksanakan MBS yang baik, melalui kegiatan Bimbingan Teknis Tim Pengembang Bimtek MBS Tingkat Provinsi Kalimantan Tengah melaksanakan dalam 3 tahap dengan menggunakan sistem in-on-in.
Kegiatan Bimtek MBS pada tahap 1 dilaksanakan pada tanggal 26 s.d 30 September 2013 di Hotel Hawaii Palangka Raya, dengan tujuan utama kegiatan Bimbingan Teknis Manajemen Mutu Berbasis Sekolah Tingkat Provinsi Kalimantan Tengah adalah:Meningkatkan pemahaman peserta bimtek tentang konsep dasar MBS, Meningkatkan kemampuan peserta bimtek agar siap menjadi Tim Pengembang MBS di tingkat Kabupaten/Kota, dan Meningkatkan keterampilan peserta bimtek menyusun perangkat pendukung pelaksanaan bimtek MBS di Kabupaten/Kota.
Setelah kegiatan Bimtek tahap 1 maka dilanjutkan dengan kegiatan Monitoring dan evaluasi MBS SD tahun 2013 tanggal 16 s.d 18 Oktober 2013. Dari hasil monitoring ini diperoleh gambaran bahwa hampir seluruh sekolah peserta Bimtek tahap 1 telah menerapkan MBS meskipun belum optimal.
Dampak dari kegiatan Bimtek tahap 1 bahwa ada beberapa kabupaten yang melaksanakan Bimtek MBS di SD Tingkat kabupaten, yaitu kabupaten Katingan pada tanggal 10 s.d 13 Oktober 2013 dengan peserta 65 kepala SD di wilayah kabupaten Katingan, dengan nara sumber Tim Pembina MBS Propinsi dan Tim Pengembang kabupaten Katingan. Kegiatan Bimtek MBS di SD tahap 1 juga dilaksanakan oleh kabupaten Sukamara dengan jumlah peserta 65 Kepala SD, dan SMP Satu atap yang dilaksanakan pada tanggal 18 s.d 20 Nopember 2013 dengan narasumber dari Propinsi dan Tim Pengembang MBS Kabupaten Sukamara.
Daerah yang belum melaksanakan Bimtek tahap 1 maka pada umumnya telah melaksanakan sosialisasi MBS kepada rekan sejawatnya melalui pertemuan rutin Kelompok Kerja Kepala Sekolah ( KKKS).
Kegiatan Bimtek MBS pada tahap 2 dilaksanakan pada tanggal 28 s.d 31 Oktober 2013 di Hotel Hawaii Palangka Raya dengan peserta semua peserta Bimtek tahap 1, dengan tujuan utama kegiatan Bimbingan Teknis Manajemen Mutu Berbasis Sekolah Tingkat Provinsi Kalimantan Tengah adalah: untuk meningkatkan kemampuan dan menyamakan pemahaman Tim Pembina MBS tingkat propinsi terhadap pelaksanaan Bimtek MBS di Kabupaten/Kota sehingga siap untuk melakukan fasilitasi kegiatan Bimtek MBS serta melihat langsung penerapan MBS pada sekolah sasaran/ yang dikunjungi sebagai bahan study banding.
Kegiatan Bimtek MBS tahap 2 ini fokusnya adalah melakukan kunjungan ke sekolah sasaran kemudian peserta mencocokkan dengan konsep MBS yang diperoleh untuk mendapatkan gambaran penerapan MBS secara nyata pada sekolah sasaran, yaitu SDN Percobaaan Palangka Raya dan SDS Santo Don Bosco Palangka Raya. Tujuan Kunjungan Sekolah Untuk mengetahui secara langsung kondisi nyata pelaksanaan MB di sekolah yang dikunjungi (SDN Percobaan dan SD Katolik Palangka Raya. Output yang diharapkan diperolehnya gambaran profil Sekolah Dasar yang dikunjungi, diperolehnya potret positif implementasi/pelaksanaan MBS, diketahui kelemahan/hambatan sehingga belum optimalnya pelaksanaan MBS, dan dapat memberikan saran-saran untuk perbaikan dalam pelaksanaan MBS. Tempat Kunjungan SDN Percobaan Palangka Raya dan SD Katolik Don Bosco Palangka Raya.
Dengan kegiatan kunjungan ini terlihat jelas bahwa peserta benar- benar antusias dalam melaksanakan kegiatan ini dan sekaligus dapat menanyakan langsung kiat – kiat dalam melaksanakan manajemen sekolah dasar. Pada umumnya peserta mendapatkan pengalaman baru dari ketujuh aspek/komponen MBS dari sekolah SD yang dikunjungi.
Dampak dari Bimtek MBS tahap 1 dan tahap 2 ini sesungguhnya mempertegas bahwa penerapan MBS secara optimal akan menjadikan sekolah unggul. Hal ini terlihar ada beberapa peserta dari beberapa kabupaten telah merancang untuk melakukan kunjungan sekolah – sekolah tersebut untuk study banding. Bahkan ada peserta dari kabupaten Kotawaringin Timur yang telah membentuk Tim Pengembang Sekolah dengan mengacu kepada 7 aspek/komponen MBS. Dengan demikian kegiatan Bimtek MBS tahun 2013 pada Propinsi Kalimantan Tengah disambut baik bagi Tim Pengembang MBS Tingkat Kabupaten/Kota.
Bahwa penerapan MBS di Propinsi Kalimantan Tengah pada dasarnya telah dilaksanakan meskipun berbagai kategori tingkatan. Sudah ada Sekolah Dasar yang menerapkan MBS dalam kategori sangat baik, ada yang baik bahkan cukup. Dalam upaya peningkatan mutu maka bimbingan teknis MBS sangat diperlukan.
Untuk mencapai hasil yang optimal dari Bimtek MBS ini maka sangat diperlukan kegiatan Bimtek yang terus berlanjut sehingga warga sekolah benar-benar memahami MBS sehingga terwujud manajemen yang transparan, akuntabel, efektif dan efisien.
Melalui BIMTEK MBS SD ini diharapkan dapat memberi inspirasi berbagai pihak dalam melakukan pembinaan, pendampingan serta pelaksanaan program MBS, khususnya di sekolah dasar secara efektif, efesiensi dan berkesinambungan.
Posting oleh Teguh Triwiyanto 10 tahun yang lalu - Dibaca 55202 kali
PROFIL KARAKTER SEMANGAT KEBANGSAAN PADA SEKOLAH DASAR UMUM DAN KEAGAMAAN
Abstract: Students are currently experiencing a character crisis which is concerning. Cultivating the character value...
PENINGKATAN PARTISIPASI ORANGTUA PESERTA DIDIK BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI
Abstract: This study aims to describe (1) the Go Application management process. (2) parental understanding in using...



















