Follow Us Email Facebook Google LinkedIn Twitter

Pengawasan dan Evaluasi Layanan Khusus Laboratorium Berbasis Sekolah

Rabu, 15/01/2014 14:09:40

Dalam mengikuti proses belajar-mengajar di sekolah peserta didik banyak mempelajari konsep-konsep, teori-teori, mengujicobakan sesuatu, mempraktekkan sesuatu, dan bahkan menirukan sesuatu serta mengecek kebenaran sesuatu. Hal demikian tidak akan cukup manakala sekedar dilaksanakan di ruangan kelas yang segalanya serba terbatas. Oleh karena itu, diperlukan sarana penunjang yang disebut dengan laboratorium.

Salah satu sarana penunjang pelaksanaan proses belajar mengajar di sekolah adalah laboratorium sekolah. Laboratorium ini sangat banyak ragamnya, bergantung pada jurusan yang ada di sekolah tersebut. Di laboratorium ini peserta didik dapat melaksanakan praktek eksperimentasi, meneliti, membuktikan teori-teori yang didapatkan di buku dan sebagainya. Dengan demikian peserta didik akan mempunyai keyakinan yang mendalam bahwa apa yang ia dapatkan secara teoritik memang dapat dibuktikan secara empirik.

Ketika peserta didik ingin membuktikan, bagaimana sebuah sel berkembang biak dengan membelah diri, yang bersangkutan dapat membuktikan dan atau mengadakan eksperimentasi di laboratorium. Dengan cara demikian, ia akan yakin dengan kebenaran teori yang ia pelajari. Demikian juga ketika peserta didik ingin melihat seberapa besar pengaruh nitrogen terhadap pertumbuhan tanaman ia akan dapat membuktikannya melalui laboratorium.

Peserta didik yang ingin mengenal lebih jauh mengenai bahasa pemrograman komputer, tentu tidak cukup sekedar diceritai oleh gurunya mengenai bahasa tersebut, melainkan harus mempraktekkannya sekaligus di laboratorium. Peserta didik yang ingin dapat menuturkan kata atau kalimat-kalimat bahasa asing dari penutur aslinya, tentu juga tidak efisien kalau setiap mata pelajaran bahasa senantiasa menghadirkan penutur aslinya. Laboratorium tampaknya bisa mengatasi hal demikian melalui penyetelan seperangkat alat dimana penutur asli tersebut menuturkan kata atau kalimat, bahkan menyuruh peserta didik untuk menirukan.

Jenis dan jumlah laboratorium sekolah sangat bergantung kepada jumlah jurusan yang ada di sekolah dan kemampuan sekolah untuk menyediakan peralatannya. Pada sekolah-sekolah yang lebih banyak jurusan, tentu lebih banyak membutuhkan laboratorium. Pada sekolah-sekolah yang mempunyai jurusan IPA, tentu membutuhkan laboratorium IPA. Laboratorium IPA ini mempunyai sub-sub laboratorium biologi, fisika dan kimia. Bahan di laboratorium IPA merupakan zat kimia yang digunakan dalam kegiatan di laboratorium IPA yang bersifat habis pakai.

Pada sekolah-sekolah yang mempunyai jurusan IPS dan bahasa. Pada laboratorum IPS, dapat terdiri dari sub-sub laboratorium geografi, kependudukan, sejarah, ekonomi dan bahkan perkantoran. Sedangkan laboratorium bahasa terdiri dari sub-sub laboratorium bahasa-bahasa yang dipelajari di sekolah tersebut, baik bahasa Indonesia, daerah, maupun bahasa asing.

Sedangkan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) adalah desentralisasi level otoritas penyelenggaraan sekolah telah diserahkan kepada kepala sekolah, guru-guru, para orangtua siswa, kadang-kadang peserta didik atau siswa, dan anggota komunikasi sekolah yang lainnya.

Laboratorium berbasis sekolah ini berbeda dengan laboratorium lainnya karena laboratorium berbasis sekolah ini tidak memuat badan hukum yang mengatur mengenai persyaratan yang harus dimiliki oleh anggota ataupun prosedur lainnya yang terkandung dalam badan hukum tersebut. Laboratorium berbasis sekolah prosedur-prosedurnya sesuai yang digunakan oleh pihak-pihak sekolah untuk menyadarkan peserta didik atau tenaga lainnya dalam hal memanajemen laboratorium dan tanggungjawab.

Pengawasan dan evaluasi sangat diperlukan dalam setiap proses manajemen, terutama pada laboratorium berbasis sekolah ini, karena melalui pengawasan dan evaluasi dapat mengetahui kompetensi yang dimiliki peserta didik dalam menjalankan tugas dan tangggungjawabnya. Untuk itu petugas yang bertugas sebagai pengawas ini biasanya berasal dari guru atau tenaga lainnya yang bertanggung jawab atas manajemen laboratorium sekolah. Pengawasan dilakukan mulai dari tahap awal yaitu perencanaan sampai dengan tahap terakhir yaitu evaluasi.

Secara umum, untuk melakukan evaluasi terhadap kegiatan laboratorium dapat dilakukan dengan 3 cara sebagai berikut: (1) laporan, merupakan rekaman atas apa yang dilakukan siswa selama melalui kegiatan praktikum. Tujuan adanya laporan ini yaitu untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap materi praktikum dan kemampuan siswa dalam merangkai data hasil percobaan serta analisisnya; (2) tes kegiatan laboratorium. Tes kegiatan laboratorium digunakan sebagai bahan untuk evaluasi; (3) pengamatan langsung. Pengamatan dilakukan untuk mengetahui kinerja siswa pada saat melakukan kegiatan praktikum, misalnya untuk mengetahui kemampuan siswa dalam memilih alat yang sesuai, merangkai alat, menggunakan alat, sikap siswa pada saat melakukan praktikum. Dengan adanya evaluasi tersebut guru dapat mengetahui bagaiman kompetensi dan kemampuan dari masing-masing peserta didik dalam mengoptimalkan kegiatan serta penggunaan alat yang ada di laboratorium sekolah tersebut.

 

 

 

Posting oleh Wulanda Yuni Lestari 11 tahun yang lalu - Dibaca 76560 kali

 
Tag : #Evaluasi # Laboratorium berbasis sekolah # MBS

Berikan Komentar Anda

Artikel Pilihan
Bacaan Lainnya
Senin, 15/02/2021 15:16:57
PROFIL KARAKTER SEMANGAT KEBANGSAAN PADA SEKOLAH DASAR UMUM DAN KEAGAMAAN

Abstract: Students are currently experiencing a character crisis which is concerning. Cultivating the character value...

Rabu, 03/02/2021 08:59:00
PENINGKATAN PARTISIPASI ORANGTUA PESERTA DIDIK BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI

Abstract: This study aims to describe (1) the Go Application management process. (2) parental understanding in using...

7 Pilar MBS
MBS portal
2. Manajemen Peserta Didik Berbasis Sekolah
a. Konsep DasarManajemen peserta didik berbasis sekolah adalah pengaturan peserta didik yang meliputi kegiatan merencanakan, mengorganisasikan, melaksanakan, dan mengevaluasi program kegiatan peserta didik di sekolah, dengan berpedoman pada prinsip-prinsip implementasi manajemen berbasis...
Informasi Terbaru
Penelitian
MBS portal
Manajemen Berbasis Sekolah dalam Kerangka Penguatan Otonomi Sekolah
Manajemen Berbasis Sekolah dalam Kerangka Penguatan Otonomi Sekolah   A n s a r Universitas Negeri Gorontalo   Abstrac: School Based Management (SBM) is a gift of freedom (autonomy) to the school to take care of everything related to the operation of the school in order to achieve goals...
Modul dan Pedoman
Video MBS
Modul MBS
Modul Pelatihan Praktik Yang Baik Kelas Awal
Modul Pelatihan Praktik Yang Baik Kelas...
9 tahun yang lalu - dibaca 124645 kali
Contoh Sukses Pelaksanaan MBS
Contoh Sukses Pelaksanaan MBS
11 tahun yang lalu - dibaca 96270 kali
Panduan Advokasi dan Lokakarya Penyusunan Rencana Kegiatan, Anggaran, Supervisi dan Monitoring Program MBS
Panduan Advokasi dan Lokakarya...
11 tahun yang lalu - dibaca 66243 kali
Paket Pelatihan Lanjutan untuk Sekolah dan Masyarakat
Paket Pelatihan Lanjutan untuk Sekolah...
11 tahun yang lalu - dibaca 52462 kali
Peran Serta Masyarakat Dalam Pendidikan
Peran Serta Masyarakat Dalam Pendidikan
9 tahun yang lalu - dibaca 96734 kali
Panduan Pembelajaran Kelas Rangkap
Panduan Pembelajaran Kelas Rangkap
9 tahun yang lalu - dibaca 101671 kali
Asyik Belajar dengan PAKEM : Kelas Awal
Asyik Belajar dengan PAKEM : Kelas Awal
11 tahun yang lalu - dibaca 84989 kali
Asyik Belajar dengan PAKEM : IPS
Asyik Belajar dengan PAKEM : IPS
11 tahun yang lalu - dibaca 103212 kali
Info MBS
3 Inspirasi Manajemen Berbasis Sekolah...
5 tahun yang lalu - dibaca 42610 kali
Mendikbud Tetapkan Empat Pokok...
5 tahun yang lalu - dibaca 50584 kali
PPDB 2019 SMP Sistem Zonasi, Nilai USBN...
6 tahun yang lalu - dibaca 60731 kali
Penghapusan Ujian Nasional Tak Otomatis...
6 tahun yang lalu - dibaca 42669 kali
Tahun Ini, 3.725 SMA/SMK se-Jatim Bebas Biaya Pendidikan  Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul
Tahun Ini, 3.725 SMA/SMK se-Jatim Bebas...
6 tahun yang lalu - dibaca 60219 kali
APBN 2019, Anggaran Pendidikan Rp 492 Triliun, Terbesar untuk Agama
APBN 2019, Anggaran Pendidikan Rp 492...
6 tahun yang lalu - dibaca 40480 kali
Asah Bakat Sejak Dini, Anak Tumbuh Jadi Remaja Hebat
Asah Bakat Sejak Dini, Anak Tumbuh Jadi...
6 tahun yang lalu - dibaca 37613 kali
"Bersiaplah... Pendaftaran SNMPTN...
7 tahun yang lalu - dibaca 122835 kali
Follow Us :
Get it on Google Play

©2013-2024 Manajemen Berbasis Sekolah
MUsage: 3.51 Mb - Loading : 6.88188 seconds